Manokwari, TP – Kendala dalam pengolahan lahan pertanian, khususnya di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari adalah usia petani yang sudah tua dan banyak petani yang lari untuk bekerja ke pendulangan emas.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari, Ria S. Suwabei dalam kegiatan kunjungan program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kampung Bowo Subur, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Rabu (7/8).
Ia mengatakan, pihaknya mendukung rencana pembukaan lahan baru untuk pertanian, dalam rangka ketahanan pangan, khususnya di Manokwari.
Dikatakannya, jika petani mau bekerja, tentunya pemerintah pasti akan melihat untuk membantu peralatan.
“Kita juga berharap dukungan dari pihak lain, seperti Bank Indonesia, termasuk pihak lain untuk kebutuhan BBM,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi dan Ketersediaan, Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari, Serdion Rahawarin meminta ada sosialisasi tentang alih fungsi lahan.
Dikatakan Rahawarin, masalah alih fungsi lahan perlu disosialisasikan karena di sekitar SP 1 dan lain sebagainya, banyak terjadi alih fungsi lahan dengan berdirinya rumah-rumah warga. “Itu tidak boleh dialihfungsikan untuk perumahan dan sebagainya,” kata Rahawarin. [*AND-R1]