• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Juli 16, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home POLHUKRIM

Ini Saran Tim Survei FPIK Unipa Terkait Revitalisasi BBIL Pulau Mansinam

AdminTabura by AdminTabura
15/08/2024
in POLHUKRIM
0
Ini Saran Tim Survei FPIK Unipa Terkait Revitalisasi BBIL Pulau Mansinam

Ketua Tim Survei FPIK Unipa, Dr. Syafrudin Raharjo saat diwawancarai di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (9/8/2024).

0
SHARES
42
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua Barat akan melakukan revitalisasi Balai Budidaya Ikan Laut (BBIL), Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat.

Untuk itu, DKP Papua Barat menggandeng Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Papua (Unipa), guna melakukan survei pra kelayakan BBIL Pulau Mansinam, Sabtu (3/8/2024).

Ketua Tim Survei FPIK Unipa, Dr. Syafrudin Raharjo mengatakan, pihaknya telah melakukan survei pra kelayakan BBIL Pulau Mansinam, karena DKP Papua Barat rencananya akan melakukan audiens bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (Menlutkan) RI.

Sehingga, kata dia, paling tidak DKP Papua Barat memiliki data awal kondisi riil BBIL, fasilitas pendukung dan kekurangan yang perlu dilengkapi  sebagai bahan untuk disampaikan kepada Menlutkan RI.

Dikatakan Raharjo, dari survei awal sebenarnya fasilitas BBIL memadai untuk satu komoditas ikan dan kebetulan BBIL Mansinam ini dirancang untuk ikan kerapu.

“Sudah ada kolam induk, kolam pemijahan, kolam pemeliharaan benih ikan, pembesaran benih ikan juga sudah ada. Ya, walau pun kolamnya terbatas,” kata Raharjo kepada para wartawan di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (9/8/2024).

Lebih lanjut, terang Raharjo, kurang lebih 3 tahun terakhir tidak difungsikan, sehingga banyak alat-alat pendukung terutama pompa pengisap air laut sudah tidak berfungsi lagi.

Ada genset di sana juga, tapi pihaknya tidak sempat masuk karena sudah rimbun tanaman liar yang menutup jalan masuk, tetapi sudah dilakukan pengambilan foto drone.

Foto tampak dari laut Balai Budidaya Ikan Laut (BBIL) Pulau Mansinam. Dok/IST

“Sebelumnya, Dinas tawarkan untuk pemeliharaan ikan tuna. Tapi luasan kolamnya tidak memadai, karena tuna adalah ikan pelagis atau ikan perenan. Sehingga membutuhkan kolam yang besar dan luas,” jelasnya.

Diterangkan Raharjo, pihaknya sempat meminta dokumen Detail Engineering Design (DED), tetapi DPK belum punya, tapi dari sisi indeks kualitas air lautnya masih bagus.

Tetapi, permasalahannya sampah laut, banyak plastik yang dapat mengganggu operasional pompa air dan dari sisi estetika kurang indah, tambah Raharjo.    

Disinggung terkait saran tim dari hasil survei, terang Raharjo, yang perlu direvitalisasi diantaranya, pompa air, jaringan perpipaan, filter air laut diperbaiki dan perlu ada treatment air limbah.

Kemudian, sambung dia, bahan bakar genset yang cukup, karena kebutuhan listrik BBIL cukup besar. Misalnya, kalau menggunakan PLTD di Mansinam, kapasitasnya tidak mampu untuk operasionalnya karena kebutuhannya sekitar 7.000 WATT.

Menurutnya, budidaya sebenarnya merupakan salah satu bentuk konservasi, karena tidak mendorong orang untuk mengambil ikan langsung di alam.

“Tapi, kita budidayakan, kita besarkan baru kita manfaatan, ada konsep konservasi sebagai kebijakan pusat, yang saat ini lagi melihat ke wilayah Timur Indoneisa,” terang Raharjo.

Tim Survei saat melakukan wawancara terhadap masyarakat pulau mansinam. Dok/IST

Diungkapkan Raharjo, konsep itu tidak menyalahi yang terpenting jangan melampaui daya dukungnya. Kegiatan budidaya harus tetap menjaga daya dukung sebab yang sering tidak dilakukan adalah hitung dulu daya dukungnya, agar tidak menjadi persoalan.

Di samping itu, tambah Raharjo, kegiatan budidaya juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Mungkin, sebelumnya masih menggunakan konsep lama yakni, mengelola air yang akan digunakan, tetapi tidak mengelola air yang akan dibuang.

“Kegiatan budidaya ikan menghasilkan limbah juga, kalau tidak mengelola air yang dibuang, tentunya mencemari lingkungan,” tandas Raharjo. [FSM-R1]

Previous Post

Banyak Petani Bekerja ke Pendulangan Emas

Next Post

Ribuan Massa Pendukung dan Simpatisan Paslon DAMAI Antusias Lakukan Penjemputan 

Next Post
Ribuan Massa Pendukung dan Simpatisan Paslon DAMAI Antusias Lakukan Penjemputan 

Ribuan Massa Pendukung dan Simpatisan Paslon DAMAI Antusias Lakukan Penjemputan 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!