Sorong, TP – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong melaksanakan workshop persiapan intensif kompetisi sains nasional (KSN) 2025. Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah guru dari beberapa sekolah dasar (SD) Muhammadiyah di Kabupaten Sorong.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Mukhlas Triono, M.Pd, dan dihadiri oleh Sekretaris Dikdasmen Muhammadiyah Kabupaten Sorong, serta
“Workshop ini menjadi prioritas juga untuk kami di PDM. Sebab workshop ini merupakan bagian dari Persipan Intensif KSN SD 2025 untuk SD/MI Muhammadiyah di Kabupaten Sorong,” kata Ketua PDM, Mukhlas Triono kepada Tabura Pos, sabtu (10/8/2024)
Lanjut ketua PDM, Kabupaten Sorong merupakan Kabupaten dengan jumlah sekolah terbanyak di tanah Papua, dengan jumlah sekolah dari SD sampai SMA berjumlah 19 sekolah. Oleh sebab itu, dengan banyaknya sekolah dan jejaring yang dimiliki oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seharusnya Muhammadiyah termotivasi untuk maju dengan menampilkan kekuatan brand.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi kegiatan yang bersifat insidental, yang sekali dilakukan kemudian menghilang. Semoga kegiatan ini memotivasi bapak ibu guru sebagai motor penggerak dan juga memotivasi siswa untuk bersaing,” harap Mukhlas.
Salah seorang narasumber, Yusnita La Goa, M.T, mengatakan, workshop tersebut menyajikan pelatihan analisis SWOT kondisi sekolah yang berkaitan dengan KSN.
“Tujuannya adalah agar diperoleh strategi apa yang harus dilakukan SD Muhammadiyah Kabupaten Sorong untuk mencapai tujuan meraih prestasi di ajang KSN 2025, mendatang,” imbuh Yusnita.
Pada kesempatan tersebut, guru-guru SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sorong juga dilatih untuk membuat mapping silabus dan timeline dalam pedampingan siswa.
“Bahasan mind mapping silabus dan penyususnan timeline ini dibawakan oleh Intan narasumber, Intan Java Turis Repmi, M.Mat. Adapun salah satu kunci pendampingan sukses adalah mapping silabus dan waktu belajar teratur,” ujarnya.
Yusnita membeberkan, alasan yang melatar belakangi dilaksanakannya workshop tersebut adalah pengalaman kegagalan siswa-siswi SD/MI Muhammadiyah yang gagal dalam KSN tingkat Kabupaten, pada Mei 2024 lalu.
“Sebelumnya kami memberikan pembekalan secara intensif selama 3 bulan kepada siswa. Namun mereka gagal pada KSN tingkat Kabupaten 27-28 Mei 2024. Setelah ditelusuri, ternyata metode belajar siswa-siswi di sekolah ini ternyata lompat-lompat karena tidak di-mapping dengan baik,” jelas Yusnita.
Akhirnya, dari kegiatan pendampingan tersebut diperoleh kesimpulan, perlu diadakannya analisis ulang terhadap kondisi SD Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Sorong. Dimana analisis tersebut dilakukan melalui kegiatan workshop dengan melibatkan perwakilan guru dari SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sorong.
“Saya berharap, kegiatan workshop ini menjadi awal terbentuknya klub KSN SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sorong. Sehingga akan muncul siswa-siswi berprestasi yang memenangkan KSN dari SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sorong” tandas Yusnita. [CR24-R3]