Sorong, TP- Pasca mengemban amanah sebagai Pj Wali Kota Sorong, Bernhard E Rondonuwu berkomitmen menuntaskan permasalahan banjir yang selama ini kerap melanda Kota Sorong ketika musim hujan. Hal tersebut diungkapkan Rondonuwu pada kesempatan Coffee morning bersama insan pers, Rabu (21/8/2024).
“Upaya penanganan banjir ini akan kita lakukan lewat penguatan kolaborasi dengan seluruh stakeholder. Kita akan sosialisasi secara masif kepada masyarakat tentang upaya pencegahan banjir. Termasuk yang kaitannya dengan kebersihan dan kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Sehingga wajah kota Papua Barat Daya ini lebih baik,” ujar Bernhard kepada wartawan di Kantor Wali Kota Sorong.
Ia mengatakan, penanganan banjir di Sorong bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab semua pihak. Sehingga, pihaknya menerapkan program ‘Kota Sorong Bersih-Bersih’ dengan melibatkan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat. Kegiatan ini akan diprioritaskan pada titik strategis yang sering berdampak banjir.
“Kita fokuskan di titik rawan banjir sehingga persoalan banjir bisa teratasi secara maksimal. Saya sudah turun dan melihat langsung lokasi banjir di seluruh wilayah Kota Sorong, sehingga akan segera dipetakan strategi penanganannya,” jelasnya.
Di samping itu, sambungnya, pemerintah juga berupaya melakukan normalisasi sungai dan drainase di lokasi rawan banjir. Hal itu sebagai tindakan nyata Pemkot Sorong. Selain itu, akan dirumuskan juga program jangka menengah dan jangka panjang guna menuntaskan permasalahan banjir.
“Saya juga berkomitmen untuk menertibkan pihak ketiga yang menangani permasalahan sampah, agar mereka serius bekerja meminimalisasi sampah. Kemudian petugas pengangkut sampah pun diwajibkan untuk menyampaikan laporan setiap hari lewat whatsapp group yang telah dibentuk,” bebernya.
Sementara itu, terkait dengan titik pembuangan sampah juga akan diatur sehingga lebih tertib. Dimana seluruh OPD harus ikut berkontribusi.
“Kita juga akan membagikan wilayah mulai dari kilo 1 hingga kilo 18 kepada seluruh OPD untuk penanganan sampah, misalnya dari kilo 17 hingga 18 ditangani dinas A dan seterusnya. Bukan hanya OPD, kepala distrik, lurah hingga RT/RW juga akan saya libatkan. Mereka harus bisa memastikan kebersihan di wilayahnya masing-masing,” tandas mantan Pj Bupati Maybrat itu. (CR24)