Manokwari, TP – Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Papua Barat melakukan rapat kerja membahas agenda kerja dan program prioritas untuk 5 tahun kedepan. Rapat kerja ini dilaksanakan di salah satu Cafe di Manokwari, Jumat (23/08).
Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Papua Barat Dr. Rudi Maturbongs mengatakan, dalam rapat kerja ini ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rangka mereview program kerja yang akan dilaksanakan, kemudian terkait permasalahan yang dihadapi serta bagaimana solusi kedepannya.
Rudi menjelaskan, Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Papua Barat sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan lainnya hingga akhir tahun 2024. Disamping itu, pengurus juga akan melakukan reorganisasi karena kepengurusan tahun 2019-2024 akan berakhir pada November 2024 mendatang.
Dalam pemvahasan pada rapat kerja ini, ada 3 agenda besar yang akan dilaksanakan sampai akhir tahun 2024 yaitu, menyusun profil lengkap DAS Prafi sebagai DAS perioritas yang akan dikelola, kemudian melakukan penyusunan organisasi baru untuk 5 tahun kedepan, serta menyusun rencana aksi 5 tahun kedepan.
Rudi mengakui jika saat ini Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Papua Barat belum begitu berkembang tapi dari waktu kewaktu pihaknya terus mendorong untuk maju karena dalam forum tersebut banyak anggota mempunyai pemikiran sangat kreatif untuk bisa mengelola DAS di Papua Barat dengan efektif.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk bisa tetap maju agar bermanfaat untuk banyak pihak terutama memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam hal tekhnis pengelolaan DAS.
“Jadi kami tidak mengambil alih tupoksi dari pemerintah atau dinas terkait tapi kami bisa berkomunikasi dan berkoordinasi kepada mereka, itu kami akan upayakan lebih efektif lagi,” jelas Rudi kepada Tabura Pos disalah satu Cafe di Manokwari, Jumat (23/08).
Lebih jauh Rudi menjelaskan bahwa rapat kerja ini diikuti oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aktivis dari Unipa, perwakilan BRIN, BPDAS, UPT KLHK, Badan sertifikasi dan Inovasi, konsultan Pemda Papua Barat, dan sebagainya.
Secara umum peserta rapat kerja sepakat dengan apa yang telah direncanakan kedepannya terutama fokus kepada DAS perioritas Prafi karena penduduknya banyak dan memiliki banyak ancaman, termasuk rencana reorganisasi kepengurusan baru, serta membentuk kelompok kerja untuk rencana aksi.
“DAS itu banyak sekali dan namanya DAS banyak ancaman seperti banjir kalau di Prafi disekitar kampung Kali Merah itu langganan banjir sehingga kami memprioritaskan daerah yang sering banjir agar mengurangi dampak tersebut,” ungkapnya.
“Kami berharap pengelolaan DAS dilakukan hati-hati dan bijaksana karena kalau tidak dampaknya kita sendiri yang kena,” pungkasnya. [AND-R1]