Manokwari, TP – Masyarakat di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, belum sepenuhnya merasakan pelayanan listrik yang sesungguhnya. Masyarakat di sana bisa dikatakan masih hidup dalam kegelapan.
Kepala Kampung Kwau, Yustinus Mandacan mengatakan, belum ada jaringan listrik yang notabene disediakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang masuk di kampung yang dia pimpin.
Dia mengungkapkan, sistem penerangan di Kampung Kwau, masih mengandalkan sollar cell, yang sudah barang tentu memiliki batas waktu.
Bahkan, sambung dia, jika cuaca hujan maka puluhan kepala keluarga di Kampung Kwau melewati malam dengan kegelapan. Karena tidak ada energi matahari yang ditangkap alat sollar cell.
“Lampu di sini hanya pakai sollar cell saja. Listrik belum masuk, jadi menyala malam saja. Tidak sampai 3 jam atau 4 jam. Hanya 1 jam saja sudah padam,” ungkapnya kepada Tabura Pos saat ditemui disela-sela penutupan TMMD ke-121 tahun 2024, di Kampung Kwau, Kamis (22/8/2024).

Dia berharap, Kampung Kwau bagian dari kampung di Indonesia kedepannya bisa merasakan pelayanan listrik seperti pada umumnya di kampung-kampung lainnya.
“Jadi, kita berharap ke pemerintah listrik juga bisa masuk ke kampung sini. Kampung sini sudah bagus dan juga kampung Indonesia biar menyala juga,” ungkapnya.
Yustinus Mandacan menambahkan, Kampung Kwau mendapatkan dana desa tahun 2024 senilai Rp800 juta. Hanya saja, karena ada program maupun kegiatan pemerintah yang harus dibiayai dana desa, sehingga tidak mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan kampung yang berasal dari aspirasi masyarakat setempat.
“Makanya di kampung ada kekurangan terus,” pungkasnya.
Dia juga berterima kasih karena tahun ini kampung yang dipimpinnya menjadi bagus karena ada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Tahun 2024.
Dengan adanya TMMD dapat memenuhi sejumlah kebutuhan yang belum bisa dijawab dari dana desa, seperti rumah layak huni dan jalan cor, serta sarana lainnya. [SDR-R4]