Ransiki, TP – Pemerintah Provinsi Papua Barat (Pemprov PB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Provinsi Papua Barat menyerahkan bantuan bahan bangunan rumah (BBR) kepada 15 kepala keluarga dan bantuan 8 unit mesin genset kepada 8 kepala keluarga di Kabupaten Manokwari Selatan.
Penyerahan bantuan BBR dan genset kepada warga Manokwari Selatan (Mansel) ini, langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba, didampingi Kepala DPMK Provinsi Papua Barat, Legius Wanimbo, di Halaman Kantor DPMK Kabupaten Mansel, di Ransiki, Jumat (23/8).
Mengawali sambutannya, Pj. Sekda Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan, Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam rumah yang layak, yang dilindungi dengan atap sengk, tidur di atas lantai beralasakan semen dan dinding terbuat dari batu dengan penerangan yang cukup, itulah yang disebut rumah layak huni.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Mansel merupakan 1 dari sekian Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang masuk dalam katagori miskin ekstrem, disebut miskin ekstrem lantaran masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan tinggal dalam rumah yang tidak layak.
Fonataba menjelaskan, untuk menangani masalah miskin ekstrem, Pemprov PB telah melakukan berbagai upaya untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan, salah satunya dengan memberikan bantuan BBR dan alat bantu penerangan berupa genset seperti yang dilakukan DPMK Provinsi Papua Barat pada saat ini.
Tujuannya adalah supaya masyarakat bisa hidup dalam rumah yang layak, sehingga bisa dengan baik mendidik anak-anak, memberikan jaminan kesehatan bagi mereka supaya mereka lebih produktif. Sambung dia, begitu halnya dengan manfaat genset, bantuan ini untuk memberikan penerangan bagi warga Mansel yang masih hidup dalam kegelapan.
“Berkat yang Tuhan kasi melalui tangan Pemerintah Provinsi harus dikelola dengan baik untuk kepentingan keluarga dan masyarakat di kampung. Kalau siang ada matahari dan malam lampu solar cell masih menyala, itu artinya Tuhan masih kasi energi bagi kita, jadi harus bersyukur,” ucap Fonataba.
Dia menyatakan, sehubungan dengan keterbatasan Pemerintah Provinsi saat ini, maka masyarakat harus lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada dana transfer dari Pemerintah Pusat, tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat kampung harus lebih mandiri dan mau berinovasi dengan memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan listrik dan lain-lain.
Meski begitu, dirinya mengaku, Pemerintah tidak lepas tangan, tetapi dengan banyaknya keterbatasan Pemprov PB maka masyarakat harus bisa mandiri dan bisa memanfaatkan segala sumber daya yang ada di Kabupaten Mansel untuk mendorong pembangunan dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mewakili Bupati Mansel, Staf Ahli Bidang Pemerintahan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mansel, Yesaya Tuhepary menyampaikan, ungkapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan hibah dari Pemprov PB kepada warga masyarakat Mansel.
“Kegiatan ini kalau bisa jangan sampai disini, tetapi berkelanjutan. Keberadaan Kabupaten Mansel begitu penting bagi Pemprov PB karena berada di posisi Segitiga Emas atau daerah penghubung dengan daerah lain di Provinsi Papua Barat, maka Kabupaten Mansel harus terus diperhatikan oleh Pemprov PB,” ucap Tuhepary.
Menurut dia, penyerahan bantuan hibah kepada masyarakat Mansel ini, sejalan dengan RPJMD Kabupaten Mansel tahun 2024, dengan Visi ‘Terwujudnya Kabupaten Mansel yang aman, damai, mandiri, religius dan sejahtera’ dengan Misi dalam poin ke-7 adalah meningkatnya upaya pembangunan dari Dusun, Kampung, Distrik dan Kabupaten Manokwari Selatan.
Dirinya berharap, di kesempatan lainnya bantuan seperti ini jumlahnya jangan terbatas, tetapi Pemprov PB bisa mengalokasikan bantuan yang lebih banyak sesuai dengan jumlah kampung yang ada di Kabupaten Mansel, dengan tidak melupakan kondisi rumah-rumah ibadah yang belum memiliki listrik dan bangunannya masih belum layak untuk digunakan.
Sementara itu, Plt. Kabid Pendayahgunaan Sumber Daya dan Teknologi Tepat Guna pada DPMK Provinsi Papua Barat, Barnabas Abobi mengatakan, program ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan sasaran penerima manfaat adalah masyarakat tingkat kampung di 3 Kabupaten di Provinsi Papua Barat yakni Kabupaten Mansel, Pegaf dan Kaimana.
Secara rinci, Abobi menjelaskan, bantuan genset untuk masyarakat Mansel sebanyak 8 unit dan masyarakat Kabupaten Pegaf sebanyak 8 unit dengan nilai masing-masing kabupaten Rp 200 juta bersumber dari APBD Pemprov PB Tahun Anggaran 2024.
Disamping itu, Bidang yang dia pimpin juga mengalokasikan bantuan jaring ikan hiu sebanyak 10 unit untuk kelompok nelayan di Kabupaten Kaimana, dukungan dari alokasi anggaran senilai Rp 90 juta sekian, bersumber dari APBD Pemprov PB Tahun Anggaran 2024.
Ia mengungkapkan, bantuan hibah ini guna menjawab permohonan proposal dari masyarakat kampung untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat dalam hal kebutuhan bahan bangunan rumah dan alat penerangan.
“Bantuan BBR untuk keluarga masing-masing berupa 5 sak semen, 30 lembar sengk gelombang, 5 lembar tripleks dan 3 kg paku campur, kepada 15 penerima dari masyarakat Kampung di Kabupaten Mansel dengan katagori miskin,” ujar dia.
Dirinya berharap, bantuan hibah Pemprov PB bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kebutuhan keluarga, tidak diperjual belikan dan tidak bisa ditukar dengan uang. [BOM-R4]