Sorong, TP – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat resmi merilis Polulation Clock untuk 13 kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Peluncuran ini ditandai dengan penekanan layar taouchscreen oleh Pj Sekda Provinsi Papua Barat Day, Jhony Way bersama dengan Plh. BKKBN RI, Tavip Agus Haryonto, Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Daya, Philmona Maria Yarollo, serta Staf Ahli Bupati Sorong Bidang Kemasyarakatan, Luther Salamala.
Philmona Yarollo mengatakan, lainching aplikasi polulation clock di Papua Barat Daya dan Papua Barat tersebut menjadi yang pertama untuk tingkat provinsi di tanah Papua setelah sebelumnya diluncurkan untuk tingkat nasional.
“Population clock ini bertujuan untuk memberikan informasi real-time berkaitan dengan jumlah penduduk, jumlah keluarga dan jumlah kematian di Papua Barat Daya dan Papua Barat. Melalui teknologi ini, maka rekam-rekan BKKBN dapat membantu perubahan data populasi penduduk secara akurat dan terkini,” ujar Philmona Yarollo melalui rilis yang diterima Tabura Pos, Sabtu (31/8/2024).
Plh BKKBN RI, Tavip Agus Haryonto Adapun menabahkan, aplikasi population clock tersebut memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya, lebih kudah diakses untuk memperbaharui data populasi secara langsung, serta dapat diakses kapan pun dan dimana pun. Dengan begitu, maka transparansi dan akurasi dalam penghitungan data penduduk.
“Population clock ini sangat penging karena memuat data rinci terkait data penduduk berupa angka kelahiran, kematian, dan sebagainya. Data ini menjadi hal mendasar yang tentunya juga akan sangat dibutuhkan pemerintah untuk perencanaan arah kebijakan pembangunan ke depan,” kata Tavip Agus Haryonto.
Selain launching population clock, kata Tavip, juga diadakan rapat pengendalian program sehingga capaian-capaian yang telah ditetapkan di dalam target-target pembangunan bisa terlaksana secara optimal.
“Ini sudah dipenghujung bulan sebentar lagi kita akan memasuki bulan September, maka sangat penting untuk mengendalikan capaian-capaian kita agar apa yang telah ditetapkan di dalam target-target pembangunan seperti penurunan stunting dapat terlaksana secara konsisten,” terangnya.
Dikatakanya, BKKBN juga memiliki program kerja penting yaitu pendataan keluarga (PK) tahun 2004 atau yang dikenal sebagai peta 24. Dari PK 24 tersebut diharapkan bisa menjadi data akura yang bisa dibanggakan untuk kepentingan perencanaan program berencana dan kecepatan penurunan stunting. (*CR24-R4)


















