Manokwari, TP – Kondisi inflasi masih terjadi di Papua Barat dengan satu kota indeks harga konsumen (IHK), yaitu Manokwari.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat, kembali mencatat kondisi inflasi bulanan di Papua Barat atau month to month (mtm) pada Agustus 2024 mengalami peningkatan.
Kepala BPS Papua Barat, Merry menyebutkan, inflasi bulan Angustus diangka 0,31 persen meningkat dibandingkan inflasi Juli 2024 yaitu 0,13 persen.
“Secara bulanan, inflasi bulanan di Papua Barat mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yaitu 0,13 persen mtm pada Juli 2024 menjadi 0,31 persen (mtm) pada Agustus 2024,” jelas Merry saat rilis inflasi di Aula BPS Papua Barat, Senin (2/9/2024).
Merry menyebut, ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi bulanan, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, perlengkapan rumah tangga, dan pendidikan.
Sedangkan, lima komoditas penyumbang utama inflasi bulanan adalah kangkung, sekolah dasar, ikan cakalang, ikan asap, dan ikan tuna.
Lanjutnya, menjelaskan, secara tahun inflasi Papua Barat pada Agustus 2024 sebesar 2,80 persen. Meski demikian, perkembangan inflasi tahunan Papua Barat pada Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, dan bulan yang sama tahun 2023.
“Inflasi Papua Barat periode Agustus 2024 lebih rendah dari Juli 2024 yang mencapai 2,83 persen (yoy),” jelas Merry.
Dia menyebutkan, tiga komoditas yaitu beras, ikan tuna, dan ikan cakalang memberikan andil inflasi 1,62 persen (yoy).
Komoditas lainnya yang juga turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan inflasi tahunan periode Agustus 2024 yaitu, sigaret kretek mesin dan tarif transportasi udara.
“Inflasi tahunan Papua Barat tercatat 2,80 persen (yoy). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau berikan andil terbesar. Inflasi tersebut dipengaruhi kenaikan indeks harga dari sembilan kelompok pengeluaran, sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga atau deflasi,” pungkasnya.
Kepala BPS Papua Barat ini menambahkan, inflasi bulanan di Papua Barat, Agustus 2024 sebesar 0,31 persen, menjadi angka inflasi tertinggi di seluruh Indonesia. Di mana, secara m to m nasional mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.
Begitu juga dengan inflasi tahunan Papua Barat menjadi yang tertinggi di Indonesia di angka 2,80 persen. Sedangkan inflasi tahunan nasional di angka 2,12 persen.
Merry berharap inflasi yang terjadi di Papua Barat baik secara bulanan maupun tahunan menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Jadi ini PR untuk Pak Asisten II jangan sampai nama Papua Barat menjadi trending,” pungkas Merry kepada Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa yang juga hadir. [SDR-R4]