Manokwari, TP – Sektor minyak dan gas bumi (Migas) kembali mencatatkan kinerja impresif di Papua Barat. Berdasarkan data BPS Provinsi Papua Barat, nilai ekspor migas pada bulan Juli 2024 mengalami lonjakan sebesar 36,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Papua Barat, Merry mengatakan realisasi ekspor pada periode Juli 2024 mencapai 436,45 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 37,29 persen dibandingkan Juni 2024.
Ekspor Migas tercatat senilai 432,74 juta doral AS atau naik 36,59 persen, nilai ekspor non migas naik 237,14 persen dengan nilai ekspor sebesar 3,71 juta dolar AS.
“Secara tahunan nilai ekspor Papua Barat Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 66,57 persen, peningkatan ini didorong oleh ekspor migas maupun ekspor non migas,” jelas Merry saat memarparkan rilis di Aula BPS Papua Barat, Senin (2/9/2024).
Merry memaparkan, ekspor minyak dan gas (migas) dengan komoditas bahan bakar mineral menyumbang 99,15 persen atau 432,74 juta dolar AS dari total ekspor.
Sisanya, sambung Merry, disumbang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) dengan nilai 3,71 juta dolar AS atau 0,85 persen dari total ekspor.
“Nilai ekspor migas meningkat 36,59 persen (mtm) atau 115,93 juta dolar AS jika dibandingkan dengan periode Juni 2024 yang tercatat 316,82 juta dolar AS. Kinerja ekspor komoditas non migas juga tumbuh positif 237,14 persen secara bulanan (mtm) atau 2,61 juta dolar AS dibanding realisasi ekspor pada bulan sebelumnya yaitu 1,10 juta dolar AS,” bebernya.
Merry menyebut, ada tiga negara menjadi tujuan ekspor terbesar, yaitu Tiongkok senilai 181,07 juta dolar AS, Jepang 123,51 juta dolar AS, dan Korea Selatan 123,47 juta dolar AS.
Negara lain yang juga menjadi pasar ekspor Papua Barat pada Juli 2024, meliputi Meksiko, Hongkong, Papua Nugini, Timor Leste, Amerika Serikat, Thailand, dan Malaysia.
“Selama periode Juli 2024, impor Papua Barat tercatat sebanyak 6,45 juta dolar AS yang berasal dari tiga negara yakni Australia 98,76 persen, Jepang 1,08 persen, dan Polandia 0,15 persen,” pungkasnya.
Kepala BPS Papua Barat ini menambahkan, kenaikan signifikan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap neraca perdagangan daerah, tetapi juga berpotensi mengerak pertumbuhan ekonomi Papua Barat.
“Meningkatnya permintaan terhadap produk migas dari pasar internasional menunjukkan semakin kuatnya posisi Papua Barat di kancah perdagangan global,” pungkas Merry. [SDR-R4]