Aceh, TP – Atas nama Kontingen provinsi Papua Barat dan Tim Sepak Bola Papua Barat, Ketua Harian KONI Papua Barat, Djoni Saiba menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada Tim Sepak Bola Sumatera Utara (Sumut) atas tindakan arogan oknum dari tim Papua Barat yang mengakibatkan Kapten Tim Sumut, Alif Rizky mengalami luka di bagian hidung.
Djoni Saiba juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyakat Aceh yang di sekitar Hotel Medan, Banda Aceh. Dimana akibat insiden yang terjadi pada Kamis (12/9) malam itu menjadi tidak nyaman.
“Saya selaku penanggungjawab kontingen Papua Barat, dan atas nama tim sepak bola Papua Barat kami menyampaikan permohonan yang tulus kepada tim Sumut, khususnya kepada saudara kami Alif Rizky yang mengalami luka. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh yang tinggal di sekitar hotel karena sempat tidak nyaman saat insiden itu terjadi,” ucap Djoni Saiba.
Djoni Saiba mengungkap KONI Papua Barat telah berupaya membangun komunikasi agar dapat dipertemukan langsung dengan tim sepak bola Sumut. Namun, tim sepak bola Sumut masih fokus menghadapi laga babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut.
“Intinya kami tidak lari dari tanggung jawab karena kita sama di mata hukum. Untuk itu, kami ingin bersilaturrahmi dan menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada tim Sumut demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa mendatang,” ucap Saiba.

Sebelumnya, Ketua Assprov PSSI Papua Barat, Faisal Kelian mengungkapkan tindakan pengeroyokan kapten tim Sumut itu merupakan tindakan spontanitas kekecewaan tim Papua Barat setelah laga akhir tim Sumut melawan Sulteng dipenyisihan grub B cabor Sepak Bola PON XXI Aceh- Sumut berakhir draw 0-0.
Atas hasil itu, harapan Papua Barat melaju ke babak 8 besar pupus karena Sulteng mengantongi poin 6, sedangkan Papua Barat yang meraih kemenangan 3-1 atas Sulbar dan 2 kali draw hanya meraih 5 poin. Papua Barat menelan kekalahan 3-0 saat melawan Sumut.
“Tindakan yang dilakukan beberapa anak- anak Papua Barat spontanitas kekecewaan atas permainan Sumut saat menjamu Sulteng. Kami menengarai Sumut dan Sulteng ‘bermain mata’ atau menerapkan ‘sepak bola gajah’ yang mengakibatkan Papua Barat tidak lolos ke babak 8 besar,” ujar Faisail Kelian seraya memohon PSSI melakukan evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan cabor Sepak Bola PON XXI Aceh-Sumut. [K&K]