Ransiki, TP – Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) menggelar pelatihan dasar bagi sejumlah Guru Sekolah Minggu yang berasal Denominasi Gereja se-Manokwari Selatan, di GBI Rock Ransiki, Jumat (13/9).
Ketua DPC API Kabupaten Mansel, Pdt. Absalina Lusia Lesnusa, M.Th, mengatakan, kegiatan hari ini merupakan pelatihan tingkat dasar Guru Sekolah Minggu, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan tingkat kepemimpinan, dengan sasaran Guru Sekolah Minggu dan para Pendeta dibawah naungan API.
“Pelatihan Guru Sekolah Minggu Denominasi Gereja ini merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan API bagi Guru Sekolah Minggu Denominasi Gereja di Manokwari Selatan,” ucap Lesnusa.
Lanjut dia, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dasar Guru Sekolah Minggu dalam mengajar. Mengingat, pelayanan anak oleh Guru Sekolah Minggu pada sejumlah Gereja di Kabupaten Mansel selama ini belum begitu maksimal dan masih biasa-biasa saja karena tidak diperhatikan dengan baik.
Ia mengungkapkan, faktor penyebab terjadinya hal itu adalah karena kualitas SDM (Guru Sekolah Minggu) yang masih dibawah standar atau kemampuan mereka masih dibawa rata-rata karena hanya belajar secara otodidak.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan pelatihan ini ada banyak materi yang disajikan, diantaranya sejarah Gereja dan Sekolah Minggu, psikologi perkembangan anak, konseling anak, alat peraga dan kreativitas Sekolah Minggu, panggilan motivasi sebagai Guru Sekolah Minggu, pedoman pelayanan serta materi tentang penyajian Firman dan kreasi lagu pujian di Sekolah Minggu.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan para guru sekolah Minggu untuk bisa mengajar dan menyajikan materi dengan menarik dan kreatif sekaligus meningkatkan kapasitas pelayanan anak,” ujar dia.
Dirinya berharap, melalui kegiatan ini, kualitas pelayanan anak dalam hal ini Guru Sekolah Minggu semakin meningkat untuk bisa mencegah anak-anak terjerumus dalam perkembangan teknologi yang negatif.
Sementara itu, Guru Sekolah Minggu, Yesaya Tuhepary mengatakan, materi yang dia sajikan adalah konseling anak dan pedoman pelayanan dan administrasi Sekolah Minggu.
Ia menjelaskan, berbicara soal konseling anak, maka pelayanan anak diharapkan tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga bisa membimbing anak dengan memberikan konseling kepada anak.
Tidak kalah penting, pelayanan anak guru sekolah Minggu juga harus bisa memahami tentang administrasi sekolah Minggu, bagaimana merencanakan struktur organisasi, surat-menyurat dan penyusunan program kegiatan untuk melatih anak sejak dini.
Dirinya pun berharap, kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan pelayanan anak untuk di aplikasikan dalam pelayanan sekolah Minggu di masing-masing gereja. [BOM-R4]
