Sorong, TP – Sebanyak 808 personel Polri dikerahkan guna mengawal jalannya proses penetapan Paslon Cagub-Cawagub Provinsi Papua Barat Daya pada 22 September mendatang.
Kapolda Papua Barat melalui Kasatgaswil Operasi Mantap Praja Mansinam II Papua Barat Daya, Kombes Pol. Budy Utomo, S.I.K mengatakan, adapun pola pengamanan dilakukan secara terbuka di beberapa titik yang menjadi fokus kegiatan penyelenggara Pilkada.
“Titik pengamanan rutin dilakukan terbuka di Kantor KPU Papua Barat Daya, Kantor Bawaslu Papua Barat Daya dan Kantor MRP Papua Barat Daya. Termasuk pengamanan untuk kegiatan para penyelenggara, bahkan kediaman para penyelenggara juga diamankan,” ujar Kombes Pol Budi saat dijumpai Tabura Pos, Selasa (17/9/2024).
Dikatakan Kombes Pol Budi, jelang penetapan Bacakada, selain pengamanan terbuka juga dilakukan patroli gabungan tiap malam guna memastikan kondusifitas daerah.
“Beberapa hari lalu ada kejadian besar yang agak sedikit mempengaruhi kondusifitas daerah, namun masalahnya sudah berhasil diatasi. Adapun sampai hari ini situasi di Kota Sorong masih relatif kondusif,” kata dia.
Pihaknya juga masih terus memantau perkembangan situasi tiap saat. Jika nanti terjadi riak-riak dan ekskalasinya meningkat maka ada kemungkinan untuk dikerahkan personel tambahan.
“Namun jika situasi cenderung aman dan landai, saya rasa dengan kekuatan yang ada 808 sudah cukup kuat,” sebutnya.
Kombes Pol Budi juga menambahkan, pihaknya telah meeacanakan pemberhentian sementara penjualan Miras hingga rampungnya tahapan Pilkada. Hal itu dilakukan guna menekan angka ktiminalitas yang diduga kuat juga fopengaruhi oleh Miras.
“Rencana itu sudah saya sampaikan kepada seluruh kapolres di wilayahnya masing-masing, agar jelang penetapan Paslon Bacakada ini peredaran Miras bisa di-cut dulu sampai nanti tahapannya rampung. Selain itu, juga kita terapkan mekanisme cipta kondisi. Yang pasti jelang penetapan Bacakada ini ekskalasi penertiban Miras sedikit kita tingkatkan,” pungkasnya. (CR24-R4)