Medan, TP – Muhammad F. Toreqtullah, pembalap Motorprox asal Provinsi Papua Barat yang turun di kelas perorangan senior bebek standart 150 cc, finish di urutan kelima pada puncak cabang olahraga (cabor) balap motor PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) yang diselenggarakan di Sirkuit Multifungsi Pancing, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/20).
Setelah bendera start diangkat, 5 pembalap langsung melesat di bagian depan, diantaranya Rendi (25) asal Papua Barat Daya, Hafizd F. Rasyadaan (34) asal Jawa Timur, Muhamad F. Toreqtullah (75) asal Papua Barat, Aldiaz Ismaya (13) asal Nusa Tenggara Barat, dan Hafid P. Nursandi (5) asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut Ketua IMI Provinsi Papua Barat, Markus Suila, pembalap Papua Barat, Muhammad Toreqtullah mampu menjaga posisi ketiga sampai memasuki laps keempat dari 20 laps.
Namun di pertengahan laps, Muhammad Toreqtullah yang sejak awal membayangi Rendi dan Aldiaz Ismaya, mulai tertinggal bahkan berhasil dilewati pembalap asal Jawa Timur dan DIY.
“Faerosi (panggilan Muhammad Toreqtullah) sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik. Terbukti sampai memasukki lapas keempat, pembalap kita masih berada di urutan ketiga,” ungkap Suila kepada Tabura Pos usai pertandingan, Kamis (19/20).
Lanjut Suila, barula di pertengahan laps bisa dilewati 2 pembalap yang ada di belakangnya dan ketika dicek, ternyata sok dari sepeda motornya bermasalah.
“Medali emas diraih Rendi, pembalap dari Papua Barat Daya. Ya, waktu dari kelima pembalap di bagian depan, selisihnya tipis,” katanya.
Sementara pembalap, Bintang Nur Halif yang turun pada kelas perorangan junior bebek standart 150 cc yang beradu kecepatan dengan 26 pembalap lain, hanya mampu finish di urutan ke-10.
Sedangkan di kelas beregu junior bebek standart 150 cc, pembalap, Bintang Nur Halif dan Alvian Alfarizih mampu finish di urutan ke-14.
“Memang atlet yang kita persiapkan bertarung di kelas perorangan, senior saja. Tapi PON XXI 2024 ini bisa menjadi laga eksebisi bagi Bintang dan Nur serta pembalap Grasstrack untuk menghadapi event nasional lain,” kata Suila.
Dikatakan Suila, untuk menghadapi event ke depan, pemusatan latihan harus dilakukan jauh sebelum pelaksanaan, tidak seperti saat menuju PON XXI 2024, dimana pemusatan tergolong singkat, sehingga pembalap kurang maksimal.
“Terlepas dari kendala pemusatan latihan yang masih kurang, kami tetap menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov melalui KONI Papua Barat sampai IMI Papua Barat bisa mengikuti cabor balap motor pada PON XXI Aceh-Sumut. Kami juga menyampaikan permohonan maaf belum bisa menyumbang medali untuk Papua Barat,” kata Suila. [K&K-R1]