Manokwari, TP – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Papua Barat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan tema: “Dengan Maulid Nabi, Kita Napak Tilas Jalan Juang Penghulunya Para Nabi, Wujudkan Umat Islam Wasathiyah dalam Bingkai NKRI”.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Rabu (25/9/2024) di Masni Manokwari ini menjadi kesempatan penting bagi seluruh umat Islam khususnya para penghulu, untuk merenungkan kembali kiprah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW sebagai Penghulunya para Nabi.
“Beliau bukan hanya sebagai pemimpin umat, tetapi juga penuntun moral dan pembawa pesan kedamaian. Dalam konteks ke-Indonesiaan, peringatan Maulid ini sejalan dengan peran kita untuk memperkuat prinsip wasathiyah, atau moderasi beragama, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” terang Ketua APRI Wilayah Papua Barat, Ridwan, S.Ag.

Ridwan mengungkapkan, thema Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna mendalam bagi para penghulu. Sehingga diharapkan, melalui moment kali ini menjadi sosok yang tidak hanya membimbing umat dalam urusan pernikahan dan kehidupan sosial, tetapi juga dalam mengamalkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin—Islam yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam.
“Napak tilas perjuangan Rasulullah SAW tidak hanya tentang bagaimana beliau menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga bagaimana beliau mewujudkan masyarakat yang adil, seimbang, dan toleran. Tugas besarnya, menjaga kebersamaan, persatuan, dan toleransi antarumat beragama, tanpa menghilangkan identitas keislaman kita,” tutur Ridwan melalui pesan WhatsAppnya kepada Tabura Pos kemarin.
Melalui semangat Maulid Nabi, Ridwan mengajak untuk perkuat komitmen bersama menjadi teladan, seperti Nabi Muhammad SAW, yang mampu memimpin umat dengan kasih sayang, keadilan, dan kebijaksanaan.
“Mari kita perkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah, sehingga Islam dapat terus menjadi rahmat bagi negeri ini, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tukasnya.
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manokwari, Saul Nauw, S.th dalam sambutannya menyampaikan dari peringatan Maulid Nabi ini, hendaknya tidak sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi harus mampu meneladani perjuangan, kepemimpinan, dan akhlak Nabi Muhammad SAW yang mulia.
“Sebagai umat yang senantiasa dituntun oleh ajaran Nabi, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang membawa kedamaian, kemaslahatan, dan keadilan, baik dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, maupun bernegara,” jelas Nauw.
Saul Nauw mengatakan, Nabi Muhammad SAW merupakan contoh terbaik dalam mewujudkan masyarakat yang seimbang, moderat, dan toleran. Oleh karena itu, semangat wasathiyah—atau moderasi beragama—harus dijadikan landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, Saul Nauw menegaskan komitmen kita sekalian dalam memperkuat ajaran Islam yang moderat, sebagai landasan dalam menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Kepala Kementerian Agama Manokwari berharap melalui peringatan Maulid Nabi ini, kita semua dapat semakin memperkuat semangat kebersamaan, persatuan, serta kerukunan antarumat beragama.
“Mari kita napak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan meneladani akhlak beliau, dan menerapkannya dalam kehidupan kita, khususnya dalam menjalankan peran kita sebagai pelayan umat dan bangsa,” pesannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Urais dan Haji Kanwil Agama Papua Barat, H. Aziz Hegemur dan Kepala Seksi Bimas dan Haji serta pejabat daerah di tingkat Distrik yakni Kepala Distrik Masni dan Distrik Aimasi.[RYA-R3]