Ransiki, TP – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan, dr. Iwan P. Butarbutar mengatakan, realisasi program fisik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024 sudah mencapai 100 persen.
“Baik pengadaan maupun kegiatan fisik semuanya sudah berjalan 100 persen, sekarang tinggal penagihan yang sedang kita proses karena sedang menunggu transfer DAK,” kata Butarbutar kepada wartawan di Ransiki, Jumat (11/10).
Lanjut dia, sedangkan program rutin, anggarannya langsung di masing-masing bidang-bidang untuk dikelola secara mandiri.
Ia mengungkapkan, program fisik yang sudah berjalan yakni pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Mansel dan Unit Transfusion Daerah (UTD) Mansel di Oransbari.
Sedangkan, program pengadaan yang susah berjalan adalah pengadaan 1 untuk bus donor darah dan 1 mobil ambulance untuk RSUD Elia Waran dan 1 mobil ambulance untuk Pustu Masabui.
Mengenai penguatan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kesehatan (Nakes), Ia menjelaskan, berbiaya soal nakes, inilah seni memimpin di Tanah Papua.
Butarbutar mengaku, kesempatan yang seluas-luasnya sudah diberikan kepada honorer untuk bisa diangkat menjadi PPPK nakes, disesuaikan dengan Sisdmk tetapi ketika sudah menerima SK justru menolak untuk ditempatkan di daerah tugas yang sudah ditentukan Pemerintah Daerah sesuai pemerataan nakes di 6 Puskesmas di Mansel.
“Kembali ke Kepala BKPSDM, harus tegas menyampaikan kepada nakes sudah mau bertugas sesuai dengan penempatan pada SK yang diterima, bukan memberikan berbagai alasan untuk menolak,” ujar dia.
Meski begitu, untuk penguatan nakes, sesuai kebijakan kepala daerah, sudah diberikan kuota sebanyak 540 sekian orang untuk mengisi kuota PPPK formasi 2024. Hanya saja, 200 untuk nakes, 340 sekian untuk non-nakes pada satuan kesehatan dengan ketentuan umur 35 tahun ke atas. [BOM-R4]