Christina Jembay sebut bonus terhadap para atlet peraih medali emas hanya janji dari tahun ke tahun
Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat memberikan piagam penghargaan terhadap 3 atlet yang menyumbangkan medali emas bagi Provinsi Papua Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024, Sabtu (12/10/2024).
Ketiga atlet yang diberikan piagam penghargaan, yaitu: Christina M. Jembay, atlet tinju putri Provinsi Papua Barat yang meraih medali emas pada cabang olahraga (cabor) tinju kelas 63-65 kg putri.
Kedua, Dessi Welmince Robaha, atlet dayung putri Provinsi Papua Barat yang meraih medali emas pada cabang olahraga Canoeing (dayung) Stand Up Paddle (WSUP) putri.
Ketiga, Pinon Robaha, atlet dayung putra Provinsi Papua Barat yang meraih medali emas pada cabang olahraga Canoeing (dayung) Stand Up Paddle (WSUP) putra.
Piagam penghargaan yang diterima ketiga atlet itu, ditandatangani Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere. Piagam penghargaan diberikan pada momentum peringatan HUT Provinsi Papua Barat ke-25 di Kantor Gubernur Papua Barat.
Menurut Ketua Harian KONI Provinsi Papua Barat, Joni Saiba, pemberian piagam penghargaan bagi atlet Papua Barat adalah apresiasi sesungguhnya dari pemerintah terhadap para atlet.
Ia mengatakan, tujuannya agar mereka bisa tetap mempertahankan prestasinya di setiap cabor.
“Dengan piagam penghargaan bagi para atlet Papua Barat agar mereka tidak bisa lagi pindah atau membela daerah lain. Piagam penghargaan ini sudah mengikat,” kata Saiba kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, Sabtu (12/10/2024).
Selain piagam, lanjut Saiba, para atlet peraih medali emas bagi Provinsi Papua Barat akan diberikan bonus sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere dan Penjabat Sekda Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba.
Dikatakannya, pemberian bonus sebagaimana janji Penjabat Gubernur dan Sekda, dimana nilainya akan disesuaikan ke bawah dari standar bonus yang diberikan oleh DKI Jakarta.
“Jadi, nilai bonusnya kita belum tahu, tapi sudah ada nilai yang ditetapkan berdasarkan hasil rapat pleno KONI Papua Barat, tapi akan disandingkan bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat,” tandas Saiba.
Sementara atlet tinju putri Provinsi Papua Barat, Christina M. Jembay mengapresiasi Pemprov yang telah memberikan perhatian berupa piagam penghargaan.
Namun, kata Christina Jembay, dirinya bersama kedua rekannya hanya menerima piagam penghargaan tanpa diberikan ucapan terima kasih oleh Pemprov.
“Saya dengan teman-teman ini datang dari jauh, kita juga perlu uang bensin. Kita mau balik ke kampung saja, kita harus tunggu untuk dapat seribu atau dua ribu dulu, baru kita bisa pulang kampung untuk mengucap syukur atas kebersamaan dengan keluarga,” tutur Christina Jembay kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, Sabtu (12/10/2024).
Sayangnya, ungkap dia, sampai sekarang juga belum ada kepastian untuk bertemu Penjabat Gubernur dan pihak lainnya, padahal ini sudah memasuki minggu ketiga.
“Uang saku pertandingan yang dijanjikan saat pertandingan di sana juga sampai sekarang tidak ada. Ini juga menjadi pertanyaan bagi kita, sementara kita bertanding atas nama Provinsi bukan kabupaten,” ujarnya.
Ditambahkan Chrsitina Jembay, pengalamannya selama mengikuti ivent nasional, setiap atlet mendapat uang saku, tetapi kenapa pada PON XXI Aceh-Sumut, para atlet PON Papua Barat tidak mendapatkan uang saku.
“Kalau gaji per bulan memang kami terima, tapi uang saku pertandingan kita tidak terima dan menjadi pertanyaan bagi kita,” kata Christina Jembay seraya mempertanyakan janji Pemprov tentang bonus yang diberikan terhadap atlet yang meraih medali emas pada PON XX di Provinsi Papua.
Menurut dia, bonus terhadap para atlet peraih medali emas hanya janji dari tahun ke tahun, khususnya bonus bagi atlet di PON Papua, ternyata belum dibayarkan semua, baru diberi setengah sebesar Rp. 400 juta dari total Rp. 1 miliar yang dijanjikan.
“Kira-kira kapan kita bisa menerima bonus sisanya. Nah, bonus PON XX Papua saja belum diselesaikan, sementara PON XXI Aceh-Sumut juga dijanjikan bonus, tapi sampai sekarang belum diselesaikan. Kalau bonus PON Aceh-Sumut, informasinya diberikan Rp. 400 juta lebih, tapi bahasa ini saya belum dengar langsung dari Gubernur,” tandas Christina Jembay.
Secara terpisah, pelatih dayung Provinsi Papua Barat, Agus Yan Rumbewas mengucap syukur terhadap Tuhan, karena hasil yang diperoleh sangat maksimal.
Lanjut Rumbewas, atas nama pelatih, atlet, dan pecinta olahraga di Papua Barat, mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan serta doa masyarakat Papua Barat sampai berhasil.
“Mungkin dari kami pelatih, jangan kita tertawa di atas penderitaan orang lain. Artinya, ketika kita bahagia dengan hasil ini, ternyata ada orang lain yang dikorbankan,” tukas Rumbewas kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, usai mendampingi anak asuhnya menerima piagam penghargaan. [FSM-R1]



















