Sorong, TP – Pihak Bandara DEO Sorong menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat sesuai panduan Airport Emergency Program (AEP) yang wajib dimiliki setiap bandara.
Tujuan dari kegiatan AEP ini untuk mengukur sejauhmana kesiapan personil dan fasilitas di Bandara DEO dalam melaksanakan operasi manakala terjadi kecelakaan penerbangan yang sesungguhnya.
Untuk itulah, dilakukan simulasi pesawat Mambruk Air dengan nomor penerbangan PK-121 mengalami kerusakan pada mesin nomor 2 ketika hendak landing di Bandara DEO Sorong, Kamis (17/10/2024).
Akibat dari peristiwa itu, pesawat tidak bisa menjaga keseimbangan hingga tergelincir keluar runway dan terbakar, sehingga pukul 16.30 WIT.

Merespon kejadian itu, 4 mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api, sedangkan sejumlah ambulans bolak-balik di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban.
Dikabarkan pesawat Mambruk Air PK-121 ini bertolak dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan dengan tujuan Bandara DEO Sorong. Namun, sebelum masuk ke runway Bandara DEO Sorong, tiba-tiba salah satu mesin pesawat mati.
“Namun pilotnya tetap mengupayakan agar pesawat bisa tetap landing. Sayang, matinya salah satu mesin pesawat menyebabkan sistem pesawat itu error dan akhirnya terbakar,” jelas Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya, menggambarkan simulasi tersebut.
Berdasarkan manifest penumpang, sambung Tarya, tercatat 195 orang dalam penerbangan pesawat Mambruk Air, terdiri dari penumpang dewasa dan anak-anak.

Dari kejadian itu, sebanyak 5 orang dikabarkan meninggal dunia akibat mengalami luka bakar di atas 90 persen. Ada juga 5 penumpang mengalami luka berat dan langsung dievakuasi ke RSUD Sele Be Solu, sedangkan 70 penumpang mengalami luka sedang dan 15 penumpang mengalami luka ringan.
Menurut Tarya, dalam kecelakaan ini, 100 orang dinyatakan selamat. “Saya turut berbelasungkawa atas kematian 5 orang korban dalam peristiwa ini. Saya harap setelah ini pihak keluarga dari korban meninggal dapat berkoordinasi dengan Tim DVI untuk mencari tahu identitas korban,” jelas Tarya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya dan pihak berwenang lainnya masih mencari tahu penyebab mati mesin Mambruk Air PK-121 hingga pesawat terperosok dan terbakar. [CR24-R1]