Manokwari, TP – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Papua Barat mengadakan pelatihan bahasa isyarat membaca Al-Quran kepada guru yang mengajar penyandang disabilitas tuna tungu dan wicara.
Pelatihan atau training of trainers (ToT) tersebut melibatkan sekitar 20 orang peserta yang terdiri dari guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB), pengasuh pondok pesantren, dan guru Taman Pengajian Quran (TPQ) dari Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Kabupaten Sorong.
“Kegiatan ToT ini Baznas Papua Barat bekerjasama dengan Baznas RI memanfaatan program dana zakat dalam bidang dakwah. Jadi, di Baznas Papua Barat dan RI ada program bidang dakwah dari pemanfaatan dana zakat,” kata Wakil Ketua II Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Papua Barat, Lilik F. Setyawan kepada wartawan setelah pembukaan ToT, di Valdos Hotel, Rabu (30/10/2024).
Lilik menjelaskan, pada pelatihan ini, Baznas Papua Barat menghadirkan dua orang narasumber dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dan Sahabat Tuli.
Diungkapkan, tujuan diadakan pelatihan tersebut agar para guru atau tenaga pengajar mampu mengajari anak-anak penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara membaca Al Quran dengan baik sesuai dengan kaidah yang benar.
“To Tini bermaksud untuk meningkatkan kemampuan saudara-saudara kita yang Muslim yang disabilitas membaca Al-Qura,” bebernya.
Dia mengungkapkan, bahasa isyarat khusus diperlukan guru untuk berkomunikasi dan mengajarkan huruf-huruf Arabic agar anak didik masing-masing dapat membaca Al Quran dengan baik sesuai dengan tajwid.
Diharapkan, melalui pelatihan yang diselanggarakan semakin banyak umat Muslim yang dalam keadaan terbatas, seperti tuna rungu dan tuna wicara tetap bisa membaca Al Quran.
“Kalau tuna netra metode membacanya menggunakan braille, dan untuk tuna rungu dan tuna wicara berbeda juga metodenya dengan menggunakan bahasa isyarat,” pungkasnya. [SDR-R4]
 
	    	 
		    

















