Manokwari, TP – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manokwari Selatan (KPU Mansel) membuka debat publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Mansel tahun 2024, dengan Tema ‘Sinkronisasi dan harmonisasi program pembangunan daerah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa’.
Debat publik kedua di moderatori oleh Dr. Yusuf Willem Sawaki, S.Pd, MA, selaku Dosen Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua (Unipa) Manokwari, yang disiarkan langsung oleh Stasiun TVRI Papua Barat dari Ballroom Aston Niu Hotel Manokwari, Sabtu (2/11) malam.
Tak berbeda dengan debat publik pertama, debat publik kedua juga dimainkan dalam 6 segmen yang dimulai dengan penyampaian visi-misi dan program unggulan dari 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mansel yakni pasangan nomor urut 1, Bernard Mandacan – Mesakh Inyomusi (BERMAKNA), pasangan nomor urut 2, Frengky Mandacan – Saul Rante Lembang (FRENSA), pasangan nomor urut 3, Maxsi Nelson Ahoren – Iman Syafi’i (MANIS), pasangan nomor urut 4, Obeth Dowansiba – Hengki Saiba (OBHE).
Dalam segmen kedua yakni penajaman visi-misi, dalam segmen ini 4 pasangan calon menjawab pertanyaan panelis. Pertanyaan panelis kepada pasangan nomor urut 1, apa langkah kongkrit yang akan dilakukan dalam merespon kebijakan nasional terkait peluncuran program 3 juta rumah bagi masyarakat prasejahtera. Bernard Mandacan menjawab, yang akan dilakukan adalah membangun komunikasi dengan OPD terkait untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat terkait perumahan, karena merupakan program prioritas dalam agenda kerja pasangan BERMAKNA.
Pertanyaan panelis kepada pasangan nomor urut 2, apa langkah kongkrit dalam mendukung swasembada pangan di Kabupaten Mansel. Frengky Mandacan menjawab, Kabupaten Mansel merupakan daerah dengan potensi pertanian, maka lahan persawahan akan diperluas, begitu juga dengan perluasan perkebunan termasuk perikanan, untuk itu perencanaan pembangunan akan dimulai dari kampung ke distrik hingga kabupaten sampai ke pusat.
Saul Rante menambahkan, pasangan FRENSA juga akan meningkatkan intensifikasi pertanian, salah satunya meningkatkan 640 ha lahan persawahan di Oransbari melalui pemberian pupuk dan peningkatan irigasi. Disamping itu melakukan langkah ekstensifikasi melalui perluasan lahan pertanian setiap tahunnya untuk menjadikan Oransbari sebagai lumbung pangan nasional guna mendukung pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan khususnya swasembada pangan di Kabupaten Mansel dan Provinsi Papua Barat.

Pertanyaan panelis kepada pasangan nomor urut 3, apa strategi yang akan dilakukan dalam mendukung nasional makan makanan bergizi gratis. Maxsi Ahoren menjawab, program tersebut masuk dalam program prioritas pasangan MANIS, untuk itu perlu ada penyatuan persepsi antara Pemerintah Kabupaten dan Provinsi, yang kemudian akan dituangkan dalam perda untuk mensinkronkan program nasional dimaksud.
Program tersebut sangat didukung karena program makan gratis diyakini bisa berdampak menghidupkan ekonomi Kabupaten Mansel, karena masyarakat bisa di arahkan untuk menyiapkan bahan pokok yang dibutuhkan baik dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, maka perda harus ada supaya semua berjalan baik.
Pertanyaan panelis kepada pasangan nomor urut 4, apa langkah kongkrit yang akan dilakukan dalam mendukung produk lokal sebagai bagian dalam memperkuat ekonomi nasional di Kabupaten Mansel. Hengki Saiba menjawab, program ini akan sengat membantu masyarakat Mansel terutama tenaga produktif bisa terakomodir apalagi yang bergelut dalam seni dan karya.
Dengan demikian, jika pasangan OBHE terpilih, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah menyiapkan modal bagi pemuda-pemudi pelaku seni untuk meningkatkan bakatnya guna membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Pasangan OBHE juga akan menyiapkan balai pelatihan untuk mengasah kemampuan dan skil guna melahirkan tenaga kerja siap pakai.
Memasuki segmen ketiga, penajaman visi-misi, dalam segmen ini 4 pasangan calon menjawab juga pertanyaan panelis. Pertanyaan panelis, bagimana kebiajakan dan strategi pasangan nomor urut 1, untuk membangun cara pandang masyarakat dalam memperkokoh rasa kebangsaan. Bernard Mandacan menjawab, jika terpilih, pasangan BERMAKNA tentu akan bekerjasama dengan semua suku untuk mempersatukan di bawah naungan Rumah Kaki Seribu.
“Berbagai suku, ras dan agama yang ada di Kabupaten Mansel adalah modal pembangunan untuk bersama-sama memajukan Manokwari Selatan 5 tahun kedepan. Kami juga siap menjaga toleransi umat beragama yang selama ini sudah terbangun sebagai aset bangsa, kita menjaga Mansel untuk Indonesia sebagai bagian dari NKRI yang tidak bisa dipisahkan,” pungkas Bernard Mandacan.
Pertanyaan panelis, apa langkah yang akan dilakukan pasangan nomor urut 2, dalam pemanfaatan dan peningkatan sarana-prasarana Pelabuhan laut dan udara untuk mendukung pembangunan Kabupaten Mansel. Frengky Mandacan menjawab, Presiden Jokowi di kepemimpinannya telah mencanangkan tol laut, maka yang akan dilakukan pasangan FRENSA akan memperluas Pelabuhan laut Oransbari dan bekerjasama dengan PT. PELNI supaya Kapal penumpang bisa masuk dan Kapal Kargo berukuran besar juga bisa bersandar.
Saul Rante menambahkan, infrastruktur Pelabuhan atau Dermaga memiliki peran yang sangat penting, maka jika pasangan FRENSA terpilih, Pelabuhan Oransbari akan diperpanjang untuk peningkatan aktivitas pelayaran yang selama ini belum maksimal. Sedangkan, untuk infrastruktur Bandara akan dilakukan kajian yang mendalam, begitu juga Pelabuhan Gunung Botak akan ditingkatkan.
Pertanyaan panelis, apa strategi yang akan dilakukan pasangan nomor urut 3 untuk menyelesaikan persoalan pembebasan Tanah Adat. Maxsi Ahoren menjawab, masalah Tanah Adat cukup besar, maka strategi yang akan digunakan adalah pendekatan emosional dengan pemilik hak ulayat sehingga gak ulayat Adat bisa tetap diperjuangkan. Namun, di lain sisi, rencangan peraturan daerah juga akan digodok untuk melindungi tanah Adat orang asli Papua, karena tanah bagi orang Papua ibarat ibu yang harus dijaga.
Imam Syafi’i menambahkan, berbicara soal tanah ulayat bukan saja menjadi persoalan bagi orang asli Papua, tetapi juga warga transmigrasi Oransbari, maka jika MANIS terpilih masalah tanah transmigrasi Oransbari akan diselesaikan, termasuk mendorong DPR menggodok perda untuk melindungi tanah Adat dan tanah atas pemilik ulayat.
Pertanyaan panelis, bagaimana kebijakan dan strategi pasangan nomor urut 4 dalam menyelaraskan pembangunan sesuai amanat UU No. 23 tahun 2014. Hengki Saiba menjawab, yang jelas keputusan Pemerintah Daerah dan Keputusan Pemerintah Pusat harus diselaraskan dengan program pembangunan, sehingga semua program pembangunan bisa terlaksana dengan baik. [BOM]