Manokwari, TP – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat memotret keadaan ketenagakerjaan di Papua Barat pada bulan Agustus 2024.
BPS mencatat, pada Agustus 2024, penduduk usia kerja di Papua Barat berjumlah 424.691 orang, bertambah sebanyak 5.195 orang bila dibandingkan Agustus 2023.
Kepala BPS Papua Barat, Merry mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 302.588 orang merupakan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) bertambah 7.066 orang. Sementara, yang bukan angkatan kerja sebanyak 122.103 orang.
Lanjut, Merry, selama periode Agustus 2023 sampai Agustus 2024 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.902 orang. Tidak semua angkatan kerja terserap kerja ditandai dengan masih adanya penduduk yang menganggur sebanyak 12.511 orang.
“Sebanyak 12.511 orang atau 4,13 persen pada Agustus 2024 merupakan pengangguran. Jumlah pengangguran tersebut naik sebanyak 164 orang dibandingkan Agustus 2023,” jelas Merry saat memaparkan keadaan ketenagakerjan Papua Barat, di Aula BPS, Selasa (5/11/2024).
Merry menerangkan, proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan formal terus meningkat, utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh, karyawan, pegawai.

Adapun tiga lapangan usaha dengan jumlah tenaga kerja terbanyak adalah, pertanian, perdagangan, dan administrasi pemerintahan.
Sementara lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbanyak periode Agustus 2023-Agustus 2024 adalah, sektor jasa keuangan, dan informasi dan komunikasi.
“Selama dua tahun terakhir tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Pada Agustus 2023, laki-laki sebesar 81,82 persen sedangkan perempuan sebesar 57,54 persen. Pada Agustus 2024, laki-laki sebesar 81,42 persen, sedangkan perempuan 59,80 persen,” beber Merry.
Sementara itu, tambah Merry, jumlah angkatan kerja Agustus 2024 meningkat sebanyak 7.066 orang dibandingkan Agustus 2023. Di mana, jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 6.902 orang dan yang menganggur meningkat 164 orang.
“Pada periode ini terjadi penurunan jumlah pekerja penuh dan pekerja paruh waktu masing-masing sebanyak 6.900 orang dan 1.440 orang. Sementara, setengah pengangguran mengalami peningkatan sebanyak 15.242 orang,” pungkas Merry. [SDR-R4]