Manokwari, TP – Pemerintah daerah (pemda) Manokwari diharapkan dapat mendefenitifkan tiga kampung pemekaran di Kampung Mansinam.
Sekretaris Kampung Mansinam, A. Rumsayor mengungkapkan, terdapat tiga kampung pemekaran dari kampung induk Mansinam, yaitu Persiapan Kampung Mansinam Barat, Mansinam Timur, dan Kampung Nusmapi di Pulau Lemon.
“Kampung Mansinam jadi kampung induk, sedangkan tiga itu kampung pemekaran sudah sejak tahun 2018 sampai sekarang belum menjadi kampung defenitif,” ujarnya kepada Tabura Pos di Kampung Mansinam, Senin (11/11/2024).
Dijelaskannya, untuk pengelolaan dana kampung, hanya Kampung Induk Mansinam yang mendapatkan dari pemerintah. Dana itu, selanjutnya dibagi dalam bentuk bantuan ke tiga kampung pemekaran tersebut.
“Kami di kampung induk kelolah dana desa 2018 dapat Rp800 juta, tapi tahun ini menurun menjadi Rp700 juta sekian. Itu yang dibagi dalam bentuk bantuan ke tiga kampung pemekaran,” jelasnya.
Menurutnya, dana kampung dengan jumlah segitu, tidak cukup untuk menjawab kebutuhan prioritas masyarakat baik di kampung induk maupun 3 kampung pemekaran.
“Artinya dengan tiga kampung pemekaran yang ada sekarang ini kami merasa itu masih kurang. Sehingga, kami berharap pemerintah secepatnya mendefenitifkan kampung pemekaran agar mendapatkan dana kampung sendiri,” pungkasnya.
Sekretaris Kampung Mansinam mengatakan, mayoritas dana kampung hanya bisa digunakan sedikit program prioritas, seperti bangun sekolah, posyandu, dan ketahanan pangan.
“Di sini puskesmas 1 uni dibantu polindes, kalau sekolah ada SD dan SMP, yang SMA ke kota,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kendala transportasi menjadi masalah terbesar bagi Kampung Mansinam, dimana para petugas pengajar dan kesehatan sering terlambat berada di tempat tugas.
“Kalau sekolah rutin dari Senin sampai Jumat begitu juga dengan puskesmas, tapi kendala transportasi makanya petugas kadang terlambat di tempat tugas,” tandasnya. [SDR-R4]