Manokwari, TP – Anggota DPR Papua Barat, Musa Naa, ST gelar kegiatan reses III di Kelurahan, Bintuni Barat, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Senin (11/11/2024).
Dikatakan Naa, dalam agenda reses ini ada sejumlah aspirasi mendasar dari berbagai sektor yang disampaikan masyarakat langsung kepada dirinya.
“Ada aspirasi di bidang insfrastruktur, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan aspirasi di bidang ekonomi kerakyatan. Tapi paling banyak di bidang infrastruktur,” terang Naa kepada Tabura Pos via teleponnya, Selasa (12/11/2024).
Dirincikan Naa, aspirasi dibidang infrastruktur diantaranya, aspirasi terkait instalasi air bersih plus MCM, pembangunan rumah layak huni, pembangunan jalan lingkungan, pembangunan beberapa talud disekitar pemukiman rakyat yang berdekatan dengan sungai.
Kemudian, kata dia, aspirasi terkait peningkatan beberapa jembatan, permintaan bantuan bahan rumah (BBR). Ini aspirasi dari sektor infrastruktur.
Selanjutnya, tambah Naa, ada juga aspirasi masyarakat di sektor pendidikan terutama bagi adik-adik di Distrik Bintuni yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Adik-adik kami di Bintuni ini memiliki kemampuan dan keinginan yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke pergirian tinggi. Hanya saja, terbengkalai dengan biaya, karena bantuan dari pemerintah daerah (pemda) terkadang sulit diakses,” terang Naa.
Anggota DPR Papua Barat daerah pemilihan (Dapil) III Teluk Bintuni ini menambahkan, ada juga aspirasi di bidang kesehatan. Dimana masyarakat kadang sulit mendapatkan bantuan pemerintah ketika mendapatkan rujukan untuk layanan kesehatan di luar daerah.
“Kalau aspirasi dibidang sosial, terkait pembangunan rumah-rumah ibadah. Tapi juga aspirasi terkait kebutuhan perabotan rumah tangga,” ujar Naa.
Disinggung terkait aspirasi dibidang ekonomi kerakyatan, Naa menuturkan, ada aspirasi dari masyarakat terkait pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Khusus (Raperdasus) yang mengatur tentang pembatasan hasil kebun dari luar daerah ke wilayah Teluk Bintuni.
Sebab, lanjut Naa, hasil-hasil kebun masyarakat berupa rica, tomat maupun hasil kebun lainnya terkadang tidak laris atau habis terjual, karena banyaknya pemasok hasil kebun dari luar Teluk Bintuni.
Ditanya terkait upaya yang akan dilakukan guna menjawab aspirasi masyarakat tersebut, terang Naa, melalui sidang-sidang DPR tentunya aspirasi-aspirasi ini akan disampaikan dan dikawal.
“Kalau aspirasi ini ada yang masuk dalam komisi yang saya masuk, maka saya akan berupaya mendorongnya. Tapi kalau aspirasi ini masuk di Komisi lainnya, maka saya akan titipkan pada teman-teman di komisi,” tutur Naa.
Disamping itu, tambah Naa, ada juga langkah-langkah lain yang dirinya akan lakukan, mungkin dengan membangun komunikasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan aspirasi yang disampaikan.
“Saya punya target, minimal setiap tahunnya ada beberapa persen aspirasi dapat terealisasi. Masih ada beberapa titik yang akan saya kunjungi untuk menjaring aspirasi masyarakat, akan saya sampaikan setelah reses,” tandas Naa. [FSM-R5]
