Manokwari, TP – Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (Jangkar) Papua Barat telah membuka secara umum penerimaan relawan pemantau pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Manokwari.
Direktur Jangkar Papua Barat, Metuzalak Awom mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan adanya relawan pemantau pelaksanaan Pilkada di Manokwari.
Sebab, menurut Awom, tidak ada pendidikan politik yang baik bagi masyarakat di Kabupaten Manokwari. Kemudian, tidak ada pembelajaran konsep pembangunan yang baik kepada masyarakat.
“Faktanya di lapangan yang kita lihat, para calon-calon di daerah hanya mengandalkan uang, kekuangan dan misi ke daerahan untuk berusaha merebut simpatisan masyarakat,” kata Awom yang dihubungi Tabura Pos melalui sambungan teleponnya, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, dalam debat publik calon kepala daerah di Manokwari, terlihat ada hal-hal potensial yang harus dijawab sehingga masyarakat dapat dipahami masyarakat.
“Sayang sekali yang kami lihat, konsep-konsep itu tidak dijabarkan secara gamblang. Tapi jawaban-jawaban yang disampaikan para calon kepada daerah menjadi bias kemana-mana,” ujar Awom.
Untuk itu, menurutnya, pihaknya memandang perlu dibentuknya relawan pemantuan Pilkada di Manokwari dalam rangka memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
“Kami akan siapkan relawan pemantau pilkada secara berlapis dalam rangka memantau oknum-oknum tertentu yang bermain untuk kemenangan salah satu kandidat tertentu di daerah, hari ini belum apa-apa, sudah banyak hal yang terjadi,” tegas Awom.
Tentunya, fokus utama dari pembentukan relawan pemantau pelaksanaan pilkada di daerah dalam rangka memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
“Fokus relawan pemantau pilkada pada money politik. Sehingga, proses demokrasi yang berlangsung di Manokwari dapat berjalan dengan aman, damai dan sehat,” tandas Awom. [FSM-R5]