Manokwari, TP – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, merilis nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat tahun 2024, Jumat (15/11/2024).
Kepala BPS Papua Barat, Merry menjelaskan, IPM Provinsi Papua Barat tahun 2024 tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan Papua Barat tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023. Selama periode 2022-2024, IPM Papua Barat mencatat rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 1,25 persen,” jelas Merry saat rilis di Aula BPS Papua Barat, Jumat, kemarin.
Diterangkan, IPM Provinsi Papua Barat pada 2024 mencapai 67,69; meningkat 0,85 poin (1,27 persen) dibanding capaian tahun sebelumnya. Peningkatan nilai ini beriringan dengan peningkatan nilai pada semua dimensi penghitungan IPM.
“Pertumbuhan IPM Provinsi Papua Barat 2024 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi terutama oleh naiknya rata- rata pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Indikator ini naik dari Rp8,38 juta di tahun 2023 menjadi Rp8,80 juta di tahun 2024,” jelasnya,
Lanjut Merry, meningkatnya IPM Provinsi Papua Barat pada 2024, tidak terlepas dari meningkatknya indikator-indikator, seperti angka harapan lama sekolah di Provinsi Papua Barat mencapai 13,17 tahun. Artinya, anak-anak umur 7 tahun memiliki harapan untuk dapat menikmati pendidikan hingga setara menamatkan D1.
“Angka itu meningkat 0,01 tahun dari tahun 2023 yang sebesar 13,16 tahun. Selain itu, Rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,20 tahun pada tahun 2024 dari sebelumnya 7,66 tahun menjadi 7,86 tahun,” bebernya.
Kemudian, pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga usia 68,47 tahun.
Merry menambahkan, secara nasional IPM Papua Barat tahun 2024 berada pada kategori status sedang, dengan peringkat 36 dari 38 Provinsi di Indonesia. Tentunya nilai ini masih jauh di bawah nilai IPM Indonesia yang mencapai 75,02 dengan kategori status pembangunan manusia tinggi.
“Nilai IPM Provinsi Papua Barat juga masih berada di bawah nilai Provinsi Papua Barat Daya yang mencapai 69,65, namun memiliki status pembangunan manusia yang sama yaitu pada kategori sedang,” pungkasnya.
Kepala BPS Papua Barat menerangkan, sejalan dengan pembangunan manusia Provinsi Papua Barat yang terus meningkat, hal yang sama terjadi di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat.
Merry menerangkan, dilihat dari nilai IPM tahun 2024, dari total 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat, terdapat 2 Kabupaten dengan status pembangunan manusia dengan kategori tinggi, yaitu Kabupaten Manokwari 75,15 dan Kabupaten Fakfak 71,52.
Sementara kabupaten dengan kategori sedang, yaitu Kabupaten Kaimana dengan nilai IPM 69,20, Teluk Wondama dengan nilai IPM 64,52, Teluk Bintuni nilai IPM 69,79 dan Manokwari Selatan dengan nilai IPM 62,45.
Sedangkan, Kabupaten Pegaf nilai IPM-nya berada pada kategori rendah dengan nilai IPM IPM 58,71.
Namun lanjut, Merry menambahkan, jika dilihat dari kondisi pertumbuhan IPM tahun 2024, Kabupaten Pegaf menjadi yang tertinggi sebesar, yaitu 1,54 persen dengan rata-rata pertumbuhan IPM 2022-2024 sebesar 1,48 persen.
Diikuti Manokwari Selatan (Mansel) 1,46 persen, Kaimana 1,30 persen, Bintuni 1,13 persen, Wondama 1,07 persen, Fakfak 0,95 persen dan Manokwari 0,85 persen.
BPS berharap indikator yang dirilis dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan kedepan, terutama untuk pemerintah daerah. [SDR-R4-]
