Manokwari, TP – Bantuan sosial pangan berupa beras tahap terakhir (III) tahun 2024, kembali didistribusikan Perum Bulog Sub Divre Manokwari, setelah sempat ditahan pendistribusiannya.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Manokwari, Armin Banjar mengakui, pendistribusian bantuan pangan beras sisa tahap III sempat ditunda sesuai permintaan pemerintah daerah karena momen politik.
“Untuk bantuan bulan Desember yang belum sama sekali itu Manokwari. Seharusnya, November sudah harus disalurkan, tetapi karena ada permintaan dari pemda untuk ditahan, sampai selesai Pilkada, dan hari ini sudah mulai didistribusikan kembali,” kata Armin kepada wartawan saat memantau pendistribusian dari Gudang Bulog Manokwari, Rabu (4/12/2024).
Armin menerangkan, sisa tahap III sebanyak 318 ton didistribusikan ke empat kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan (Mansel), Pegunungan Arfak (Pegaf) dan Kabupaten Teluk Bintuni.
Dia merincikan, pagu bantuan pangan tahap III tahun 2024 untuk bulan Agustus, Oktober, dan Desember mencapai 1.572 ton, dan yang sudah disalurkan sebanyak 1.254 ton, sehingga sisa 318 ton yang sedang dalam distribusi.

Armin menambahkan, selain ke empat kabupaten tersebut, pihaknya juga menyalurkan bantuan pangan ke Kabupaten Teluk Wondama, dan sebagian distrik di Kabupaten Tambrauw.
Menurutnya, pendistribusian ke Kabupaten Teluk Wondama dan sebagian distrik di Kabupaten Tambrauw sudah 100 persen dari total pagu tahap III, Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 151,5 ton dan Kabupaten Tambrauw sebanyak 86,2 ton.
“Penyaluran bantuan pangan tahap III yang terakhir ini ditargetkan bisa selesai paling lambat 20 Desember atau sebelum natal. Pendistribusian dilakukan pihak ketiga PT Banda Graha Reksa,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Papua Barat, Yos Solissa mengungkapkan, penyaluran tahap III yang sedang berjalan sudah sesuai instruksi pemerintah, karena pada November ada momen Pilkada.
Dia menambahkan, bantuan pangan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi, dan mencegah kemiskinan ekstrem.
Diharapkan, bantuan pangan seperti ini dapat dilanjutkan lagi di tahun 2025, karena sangat membantu masyarakat kategori kurang mampu.
“Harga beras sekarang kan cukup tinggi, apalagi di daerah yang jauh dari perkotaan pasti semakin mahal. Untuk itu, bantuan pangan ini sangat efektif membantu daya beli masyarakat,” pungkasnya. [SDR-R4]