Manokwari, TP – Yayasan Perempuan Maju Kreatif (YPMK) meluncurkan buku Dongeng dari Bumi Papua Barat, Selasa 17 Desember. Buku tebal 107 halaman ini memuat Kisah-kisah Leluhur dan Kearifan Alam seputar Papua Barat.
Ketua YPMK, Marthina Marisan mengutarakan, buku Dongeng dari Bumi Papua Barat adalah sebuah karya yang tidak hanya sarat makna, tetapi juga penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Papua Barat.
Dia mengungkapkan, Papua Barat, dengan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya, adalah gudang kearifan lokal yang tak ternilai harganya. Cerita rakyat dari daerah ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur, kebijaksanaan hidup, serta hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas.
“Buku ini lahir dari kepedulian kita bersama, akan pentingnya mendokumentasikan cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun oleh leluhur kita,” ucap Marthina saat peluncuran di salah satu hotel, Selasa (17/12/2024).
Sebagai orang Papua, Marthina memahami betul bagaimana cerita-cerita ini menjadi identitas budaya. Namun, tantangan modernisasi telah membawa pada situasi dimana tradisi lisan mulai tergerus, bahkan nyaris dilupakan.
“Oleh karena itu, buku ini hadir sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, agar generasi muda tidak kehilangan akar budayanya dan mampu menghargai serta merawat warisan leluhur,” bebernya.
Dia menambahkan, dalam setiap kisah yang terangkum di buku ini, akan menemukan pesan moral dan pesan lingkungan yang begitu relevan dengan kehidupan hari ini.
“Semua cerita adalah pengingat bahwa alam adalah rumah bersama yang harus dijaga, dan kearifan leluhur adalah panduan berharga dalam menjalani kehidupan,” pungkasnya.

Salah satu tim penulis, Yansen Saragih menambahkan, buku Dongeng dari Bumi Papua Barat, baru menyajikan cerita-cerita leluhur di wilayah Manokwari, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama.
“Ada kecenderungan generasi sekarang meninggalkan dogeng dari asal daerah mereka ke yang lebih modern. Sehingga, munculnya buku ini untuk diberikan anak-anak sekolah. Karena fokus buku ini ada dogeng cerita leluhur dan pesan moral,” jelasnya.
Dia menambahkan, buku Dongeng dari Alam Papua Barat akan didistribusikan dan diletakan di sekolah-sekolah agar anak-anak sekarang mengetahui dogeng cerita leluhur.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan papua Barat, Yacobus Basongan berharap, peluncuran buku ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebuah awal baru.
“Kami berharap buku ini bisa menjadi media edukatif bagi anak-anak dan remaja, memperkenalkan kekayaan budaya Papua Barat sekaligus menanamkan rasa bangga dan cinta akan tradisi lokal. Lebih dari itu, buku ini juga diharapkan mampu menarik perhatian dunia terhadap pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan Papua,” harapnya. [SDR-R4]