
Manokwari, TP – Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Inf. Syawaluddin Abuhasan membantah informasi tentang penyerangan yang menewaskan 3 prajurit TNI di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, informasi itu tidak benar atau hoaks. Diutarakan Abuhasan, berdasarkan informasi, memang sempat terdengar bunyi letusan di Kampung Meyerga, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Senin, 13 Januari 2025 sekitar pukul 08.00 WIT – pukul 08.30 WIT.
Namun, ungkap Kapendam, berdasarkan prediksi prajurit di sana, bunyi letusan bukan berasal dari suara letusan atau tembakan senjata organik.
Soal informasi penyerangan yang menewaskan 3 prajurit TNI oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), tegas Abuhasan, informasi itu hanya pernyataan sepihak yang mencoba mempengaruhi situasi di daerah, sehingga masyarakat menjadi resah.
Ia menambahkan, saat ini tidak ada pergeseran pasukan atau warga yang mengungsi dari daerah itu dan prajurit TNI telah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
“Ada upaya mempengaruhi masyarakat supaya resah. Itu bagian dari propaganda untuk mempengaruhi masyarakat,” kata Kapendam kepada para wartawan di Kodam XVIII Kasuari, Rabu, 15 Januari 2025.
Dirinya mengimbau masyarakat tetap menjaga keamanan dan jika ada informasi gangguan kamtibmas yang meresahkan masyarakat segera dikoordinasikan dengan satuan di sekitarnya.
Masyarakat, imbuhnya, harus bekerja sama dengan pemerintah terkait, sehingga koordinasi di antara pemda dan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan terpelihara dengan baik. “Itu tugas kita bersama karena kalau tidak dilakukan dengan baik akan terjadi ketimpangan,” tandas Abuhasan. [AND-R1]