Manokwari, TP – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, jumlah penduduk miskin di Papua Barat per September 2024 tercatat berjumlah 108,28 ribu jiwa yang tersebar di tujuh kabupaten. Jumlah tersebut menurun sebanyak 1,88 ribu jiwa dibandingkan Maret 2024.
Jumlah itu tersebar di perkotaan sebanyak 15,18 ribu orang mengalami kenaikan 2,36 ribu orang dibandingkan Maret 2024. Sementara, di daerah pedesaan penduduk miskin pada September 2024 berjumlah 93,11 ribu orang, turun 4,23 ribu orang dibandingkan Maret 2024 yang berjumlah 97,34 ribu orang.
Meskipun menurun, Papua Barat masih berada diurutan ketiga dengan jumlah pendudukan miskin terbanyak dari dari tujuh provinsi se Indonesia.
Sekaitannya dengan itu, Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa menerangkan, menjadi tugas yang berat untuk menurunkan angka penduduk miskin di Papua Barat.
“Ini kerja berat dan ekstra untuk kita semua. Teman-teman di kabupaten kita perlu berkolaborasi, bersinergitas apa yang perlu kita dorong, sehingga angka-angka bisa diturunkan,” kata Werinussa kepada wartawan di Kantor BPS Papua Barat, belum lama ini.
Dikatakannya, selain kerjasama, kolobarasi, dan sinergitas antar kabupaten, tetapi juga bagi perangkat daerah lain agar program-program kerja dapat menyentuh penurunan angka kemiskinan.
“Kita punya APBD Rp 3,5 triliun yang akan menjadi program pembangunan di Papua Barat dan PAD kita hanya Rp 300 miliar sekian, sedangkan sisanya kita mendapatkan bantuan, sehingga selain untuk angka kemiskinan tetapi juga untuk mendorong pendapatan asli daerah,” jelasnya.
Lanjutnya, jumlah penduduk miskin terbanyak tersebar di daerah pedesaan, sehingga tingkat perekonomian di daerah pedesaan perlu ditingkatkan.
“Jadi yang harus kita dorong adalah tingkat perekonomian meningkat. Sehingga, bagaimana teman-teman di kabupaten mendorong anggaran desa didorong secara maksimal untuk mendongkrak perekomian di perdesaan,” pungkasnya. [SDR-R4-]