Manokwari, TP – Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Manokwari menyebut, jumlah tenaga honorer Manokwari yang terdata sebanyak 2.568 orang.
Kepala BKPPD Kabupaten Manokwari, Anton Renyaan mengungkapkan, jumlah itu yang sudah terdaftar di portal BKN sejak tahun 2022.
“Mereka itu yang sudah terekam di portal BKN waktu pendaftaran tahun 2022,” kata Renyaan kepada wartawan di Kantor Bupati Manokwari, Selasa (21/1/2025).
Dia menegaskan, Pemda Manokwari tidak membuka pendaftaran baru dalam rangka penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Pendaftaran yang kemarin terakhir tanggal 15 Januari itu, mereka yang sudah terdaftar sejak 2022 untuk memvalidasi data kembali ke BKN bukan Pemda buka pendaftaran baru,” ungkapnya.
Renyaan mengatakan, jika saat pendaftaran ulang pada 15 Januari 2025, ada tenaga honorer yang tidak bisa masuk atau ditolak sistem BKN, maka sudah bisa dipastikan yang bersangkutan merupakan tenaga honorer baru.
“Bisa jadi yang bersangkutan honorer baru, karena tahun 2022 itu ada pendaftaran tenaga honorer langsung ke BKN dan itu setiap OPD yang mendaftar karena mereka yang tahu jumlah honorernya,” ungkapnya.
Menurut Renyaan, sejalan dengan penghapusan tenaga honorer pasca diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2023 tentang ASN, tenaga honorer di lingkup Pemkab Manokwari bakal diangkat menjadi PPPK.
“Dari jumlah itu semua pusat mau bikin apa, tentu akan diangkat semua. Bertahap atau bagaimana tergantung kesiapan daerah,” pungkasnya.
Kepala BKPPD Kabupaten Manokwari ini menambahkan belum mengatahui berapa kuota yang diberikan bagi Pemda Manokwari untuk pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK.
Karena, sambung dia, BKN tentu akan memvalidasi kembali data-data tenaga honorer dari Manokwari untuk mengetahui jumlah realnya.
“Kalau yang terdaftar di BKN kami belum tahu realnya berapa. Itu sistem BKN jadi mereka yang tahu. Kuota pengangkatan PPPK juga kami belum tahu. Mekanisme pengangkatan melalui tes atau apa, kami belum tahu dan masih menunggu aturan dari pusat,” pungkas Renyaan. [SDR]


















