Manokwari, TP – Perum Bulog Sub Divre Manokwari siap untuk menyerap hasil tanaman jagung oleh petani lokal di kampung Macuan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari namun dengan catatan harganya sesuai dengan yang ditentukan dan kualitasnya yang bagus.
Kepala Perum Bulog Manokwari, Armin Bandjar mengatakan, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres), secara umum Bulog memang melekat pada penyerapan padi, jagung dan kedelai.
Namun untuk turunannya sendiri sampai aturan kebawah itu sampai saat ini baru padi, sedangkan untuk jagung dan kedelai memang masih menunggu.
Khusus untuk jagung, pada tahun sebelumnya sudah ada Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sehingga serapan yang dilakukan oleh Bulog juga harus ada tujuan kemana nanti akan disalurkan.
“Jadi kalau bentuknya SPHP jagung nanti serapan dari petani ini akan kita salurkan lagi sebagai program SPHP khusus jagung, itu yang kita masih menunggu perintah dari pusat,” kata Armin di Kampung Macuan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Selasa (21/01).
Akan tetapi pada intinya Bulog siap untuk melaksanakan penugasan penyerapan hasil tananam jagung para petani dan sampai sekarang pihaknya juga masih berkoordinasi dengan dinas pertanian terkait dan para mitra terutama untuk tempat penampungannya.
Tempat penampungan menjadi hal penting karena jika penyerapannya cukup banyak tentu dibutuhkan tambahan untuk tempat penampungan sebab jika hanya mengandalkan Bulog sendiri jelas tidak bisa karena kapasitas atau daya tamping hanya 3.500 dan itu belum cukup.
“Tapi kami masih ada pola pilihan, kita bisa gunakan gudang-gudang milik mitra, kita serap sementara kita tempatkan disitu. Jadi yang penting kami masih menunggu dari pusat untuk penyalurannya nanti kemana dan jika harga dari petani masuk sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) pemerintah dan kualitasnya juga bagus pasti kami laksanakan serapan, artinya kita dari Bulog siap lakukan penyerapan,” ungkapnya. [AND-R6-]