Manokwari, TP – Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Papua Barat, Kundrat Pattipi mengatakan, dalam melaksanakan program dan kegiatan tentunya mengacu pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat terpilih periode 2025-2030.
Dikatakan Pattipi, sejak tahun lalu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat diarahkan untuk menyusunan program kegiatan tahun anggaran 2025 sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat terpilih.
“Dari awal kami sudah diarahkan untuk penyusunan program sesuai visi dan misi gubernur terpilih. Tetapi, juga sesuai visi misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia,” kata Pattipi kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2025).
Meskipun demikian, kata Pattipi, program strategis nasional maupun program strategis gubernur dan wakil gubernur terpilih akan disesuaikan dengan pagu anggaran yang diberikan kepada pihaknya.
Misalnya, kata dia, salah satu visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat terkait kesejahteraan, terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan melalui peningkatan perekonomian masyarakat yang berfokus pada produk unggulan lokal dengan sasaran utama peningkatan indeks pembangunan manusia dan indeks modal manusia.
Visi dan misi ini, terang Pattipi, telah dijabarkan dalam bentuk program kegiatan pada Disperindag Papua Barat. Karena disamping pemenuhan bahan pokok (bapok) makanan bagi masyarakat dalam rangka penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, tetapi juga diserahkan bagi para tenaga medis yang berada di gadis terdepan.
Menurutnya, dengan adanya ketersediaan bapok makanan bagi tenaga medis di daerah telisolir, maka mereka dapat bekerja dan melayani dengan maksimal bagi masyarakat.
Disamping itu, Disperindag juga telah menyusun program pasar murah bagi masyarakat di 7 Kabupaten se Papua Barat, program ini diharapkan dapat memberikan keterjangkauan harga bapok makanan bagi masyarakat terutama menjelang hari raya keagamaan.
“Program pasar murah ini setiap tahunnya, kami programkan. Tetapi juga, kami juga programkan pembinaan dan pelatihan bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah maupun home industry,” terangnya.
Di tahun lalu, tambah dia, pihaknya melakukan pelatihan pengelolaan berbagai menu makanan seperti bakso dari bahan dasar lokal ikan laut yang digelar di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dan Distrik Namatota Kabupaten Kaimana.
Lebih lanjut, kata Pattipi, dari sisi modal usaha mungkin pihaknya tidak memberikan, tetapi dari bantuan peralatan untuk usaha, selalu diprogramkan dan diserahkan bagi para pelaku usaha.
“Ketika ada pelatihan dan ketika kami belanja modal, selalu kami sisikan untuk belanja peralatan usaha bagi para pelaku usaha di Papua Barat. Tahun ini ada tapi tidak sebesar tahun sebelumnya,” tandas Pattipi. [FSM-R5]




















