Manokwari, TP – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Manokwari menggelar Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang obat dan makanan serta Focus Group Discussion (FGD) forum konsultasi publik dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan penggalangan pencegahan kejahatan obat dan makanan, bertempat di Aula Kantor BPOM Manokwari, Kamis (23/01).
Kepala BPOM Manokwari, Agustince Werimon mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan BPOM Manokwari setiap tahunnya. Output dari kegiatan ini akan ada rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh BPOM Manokwari.
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen dari BPOM Manokwari untuk terus melakukan upaya penyebaran informasi serta edukasi terkait obat dan makanan serta melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder.
“Jadi ini memang kegiatan wajib yang harus kami lakukan setidaknya satu tahun satu kali dan itu ada batas waktunya,” kata Agustince kepada wartawan di kantor BPOM Manokwari, kamis (23/01).
Dalam kegiatan forum konsultasi publik ini, BPOM Manokwari memaparkan profil dan meminta saran dari lintas sektoral maupun konsumen yang menggunakan jasa layanan publik BPOM Manokwari.
Forum konsultasi publik diselenggarakan dengan komunikasi dua arah, dimana masyarakat dapat mengusulkan, memberi masukan dan saran kepada BPOM Manokwari sebagai penyelenggara pelayanan public, kemudian saran dan penilaian tersebut akan menjadi rekomendasi yang akan dievaluasi dan ditindaklanjuti.
Pada tahun sebelumnya BPOM Manokwari telah menindaklanjuti sekitar 7 rekomendasi dan sudah sampaikan apa yang telah dikerjakan.
Artinya bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial semata tetapi ada tindaklanjut yang memang dikerjakan, namun memang ada hal-hal yang pelayanan publiknya hanya bisa dikerjakan oleh BPOM Manokwari namun ada juga yang harus membutuhkan kerjasama dengan mitra terkait.
“Misalnya terkait dengan pendmapingan pelaku UMKM, itu kita butuh data UMKM maka kami bekerjasama dengan OPD-OPD yang mempunyai UMKM binaan, yang belum ada datanya kita akan tindaklanjuti untuk mendpaatkan datanya agar bisa dilakukan pendampingan,” ungkapnya.
Menurutnya terkait dengan pelayanan publik, BPOM Manokwari juga diwajibakn untuk menggalang komitemen lintas sektoral terkait untuk bersama-sama mencegah kejahatan obat dan makanan.
Kegiatan ini juga harus rutin dilaksanakan dan sudah dilaksanakan pada akhir tahun lalu dengan menggalang ekspedisi karena mengingat trend produk-produk yang tidak memenuhi ketentuan yang ditemukan temukan itu dikirim lewat ekspedisi.
“Tapi hari ini kami menggalang semua lintas sektroal yang menerima layanan publik BPOM Manokwari. Outputnya akan ada komitmen bersama, ketika masyarakat tahu informasi atau adanya peredaran produk kejahatan obat dan makanan mereka akan menghubungi kami,” pungkansya.
Kegiatan forum konsultasi publik ini dihadiri oleh lintas sektoral, Forkopimda Papua Barat dan Forkopimda Kabupaten Manokwari. Hadir juga perwakilan TNI Polri, pengurus Bhayangkari, Ibu Persit, organisasi masyarakat, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Manokwari, para pegawai BPOM Manokwari dan sebagainya. [AND-R6]