Manokwari, TP – Partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Manokwari tahun 2024, dirilis KPU RI sebesar 75 persen. Persentase ini masih di bawah rata-rata nasional sebesar 88 persen.
Sekaitannya dengan itu, Kepala Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Kabupaten Manokwari, Frans R. Wanggai mengakui target partisipasi pada Pilkada di Manokwari masih di bawah rata-rata nasional sebesar 88 persen.
Wanggai mengungkapkan alasan kenapa sampai partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 menurun dibandingkan saat Pemilu yang mencapai 87 persen.
Menurutnya, KPU Kabupaten Manokwari telah melakukan sosialisasi secara masif, tetapi setelah pemungutan pada 27 November 2024, hasilnya di luar dugaan.
“Kita sudah melakukan sosialisasi, kita juga kaget karena masyarakat yang datang ke TPS tanggal 27 November 2024 tidak sesuai ekspektasi,” ujarnya kepada wartawan di Aston Niu Hotel Manokwari, Kamis (6/2/2025).
Rupanya, kata Wanggai, partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 menurun lantaran adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) acak saat hari H pemilihan.
“Ada beberapa keluhan dari warga, dimana ada yang tinggal di distrik A, tetapi harus memilih di distrik B. Karena mereka merasa terlalu jauh sehingga tidak datang ke TPS untuk salurkan hak pilihnya,” beber Wanggai.
Wanggai menambahkan, DPT Pilkada Manokwari 2024 berjumlah 133.412 pemilih. Dari jumlah DPT tersebut, yang menyalurkan suaranya di TPS berjumlah 99.652 suara sah atau sekitar 75 persen.
Dia merasa, KPU Kabupaten Manokwari sudah melakukan sosialisasi secara optimal agar partisipasi pemilih bisa meningkat dibanding Pemilu 2024 sebanyak 87 persen, mulai dari
merekrut 20 relawan demokrasi (Relasi) sampai gencar melakukan sosialisasi.
“Sosialisasi pada masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada seperti mengajak masyarakat tidak golput, mengenalkan visi misi pasangan calon, mengajak masyarakat cek DPT online, hingga memberi informasi terkait dengan domisili pemilih, sudah dilakukan, tetapi hasilnya masih di bawah target,” pungkasnya. [SDR-R4]