Manokwari, TP – Tokoh pemuda di Manokwari, Anthon Worobay menyoroti pelaksnaaan program makan bergizi gratis di wilayah Papua, khususnya di Manokwari. Menurutnya program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah itu perlu dikaji kembali apakah memberikan dampak yang signifikan atau tidak.
Anthon mengungkapkan bahwa alasannya meminta program tersebut dikaji ulang karena jika dilihat secara relevan sesungguhnya program makan bergizi gratis tersebut dampaknya sangat kecil.
Anthon juga menilai bahwa point terpenting program makan bergizi gratis itu tidak akan berjalan dengan baik karena pembiayaannya yang terbatas dimana setiap anak anakan mendapatkan makanan dengan budget sekitar Rp. 10 – 15 ribu peranak.
“Pertanyaannya apakah dengan nilai itu bis amenjamin bahwa gizi anak-anak bisa terpenuhi, jadi menurut say aini tidak rasional dan perlu dikaji ulang,” ungkap Anthon melalui telpon selulernya, Jumat (07/02).
Anthon menjelaskan wilayah Papua berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia. Di Papua masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah yang seharusnya mendapatkan perhatian.
Dari sekian banyak anak usia sekolah yang tidak bersekolah itu disebabkan beberapa faktor seperti, tidak didukung infrastruktur yang memadai, biaya pendidikan yang mahal, dan sebagainya.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah agar pendidikan itu benar-benar merata dan juga bisa dirasakan oleh anak-anak khususnya di Papua. Selain itu hal ini juga penting karena berdampak pada Indeks Pembangunan Mansisa (IPM) Papua kedepannya.
Saat ini yang dibutuhkan anak-anak di Papua adalah menuntut kesataraan pendidikan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika program makan bergizi gratis di Papua diganti dengan pendidikan gratis.
Kemudian membenahi infrastruktur yang ada, menyediakan seragam sekolah, menyediakan asrama, hingga menyediakan bus sekolah agar anak-anak yang tinggal jauh dipemungkiman juga bisa terjangkau.
“Jadi sebagai tokoh pemuda saya mengharapkanpemerintah pusat harus mengkaji ulang kebijakannya mengenai program makan bergizi gratis kepada siswa di sekolah khsusunya di tanah Papua,” jelasnya.
Anthon menyayangkan ditengah gencarnya program makan bergizi gratis, saat ini masih banyak anak usia bersekolah yang tidak sekolah di Papua. Padahal diketahui pendidikan itu sangat penting untuk kemajuan bangsa kedepannya.
Sebaliknya jika generasi tidka diinves sejak dini maka kedepan bangsa ini hanya akan menjadi bangsa yang terpuruk dan tertindas karena pendidikannya yang rendah.
“Karena itu kami minta pemerintah untuk meninjau kembali program ini, mungkin lebih bermanfaat ditempat lain tapi di Papua menurut saya lebih baik pendidikan gratis penyediaan sarana, tempat tinggal bagi anak-anak sekolah, pemenuhan pakaian seragam, bus dan sebagainya,” terangnya.
“Pemerintah daerah juga harus buka mata melihat program ini dengan baik, harus ada kajian lebih baik kita ingin pertumbuhan anak-anak kita yang baik maka dari itu pendidikan mereka harus diperhatikan,” pungkasnya. [AND-R6]