Sorong, TP – Setelah putusan dismissal Mahkamah Konstitusi (MK), pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Sorong, hasil Pilkada 2024, Septinus Lobat dan Anshar Karim (Losari) mengadakan pertemuan bersama tim sukses dan simpatisannya, di Kota Sorong, Sabtu (8/2/2025).
Ketua Tim Koalisi Pasangan Losari, Surung H. Sibarani mengatakan, kemenangan pasangan Losari tidak hanya dipersembahkan terhadap para pendukungnya, tetapi juga menjadi kemenangan seluruh masyarakat Kota Sorong.
Ditegaskannya, kemenangan pasangan Losari juga akan menjadi sejarah baru, dimana untuk pertama kalinya Kota Sorong dipimpin Suku Moi yang merupakan suku asli yang mendiami wilayah tersebut. Selain itu, Surung Sibarani mengingatkan pasangan Losari untuk menunaikan komitmen dan janji politiknya.
Calon Wakil Wali Kota Sorong terpilih, Anshar Karim mengajak seluruh masyarakat kembali bersatu dan bergandengangan tangan untuk mewujudkan Kota Sorong yang harmonis pasca-perbedaan pandangan politik selama Pilkada 2024.
“Sepanjang Pilkada, sudah banyak terjadi peng-kotak-kotakan di masyarakat. Setelah ini, tidak ada lagi pendukung 01, 03, 04 maupun 05. Pilkada sudah selesai. Wali Kota terpilih adalah Wali Kota bagi seluruh masyarakat Kota Sorong. Oleh sebab itu, mari kita kembali saling bergandengan tangan dan ikut menyukseskan program kerja Pemerintah Kota Sorong ke depan,” imbuh Karim.
Sedangkan calon Wali Kota Sorong terpilih, Septinus Lobat mengatakan, dirinya bersama Wakil Wali Kota terpilih, siap menepati janji-janji politik sesuai visi dan misi yang dikampanyekan sepanjang masa pilkada. Janji paling utama, kata dia, mewujudkan implementasi sekolah gratis dan penanganan banjir.
Menurutnya, pendidikan gratis merupakan komitmen pasangan Losari meski harus diakui, situasi dan kondisi anggaran masih terbatas, tetapi harus diupayakan.
“Kita akan kolaborasikan program ini dengan Pemprov, karena Pak Gubernur terpilih juga komitmen dengan pendidikan gratis di Papua Barat Daya. Ini penting karena tidak ada cara lain untuk membangun Papua ke depan kecuali lewat pendidikan,” tegas Lobat.
Ditambahkannya, prioritas berikut adalah soal isu penanganan banjir yang sering melanda sebagian wilayah Kota Sorong ketika musim hujan tiba.

Lobat menjelaskan, penanganan banjir sedikit banyak pasti akan berdampak terhadap bangunan rumah warga yang ada di bantaran sungai, tetapi itu menjadi bagian dari pasangan Losari di masa pemerintahannya. Untuk itulah, ia meminta dukungan masyarakat demi kesuksesannya.
“Program ini pasti akan berdampak kepada warga yang tinggal berdekatan dengan sungai. Tentu, nanti ada ganti rugi, tapi karena ini sudah jadi komitmen, maka masyarakat harus terima dan mendukung,” harap Lobat.
Lobat menambahkan, dalam penanganan banjir, dirinya juga akan bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua Barat Daya.
“Ibu kota provinsi ada di Kota Sorong, maka Pemkot harus kolaborasi dengan Pemprov. Sebab, jika tidak kolaborasi, maka Pemkot tidak bisa membangun Kota Sorong sebagai pusat pemerintahan. Kita tidak bisa memimpin Kota Sorong asal-asalan. Olehnya itu, lima tahun ini akan kita maksimalkan,” tandas Lobat.
Dari pantauan Tabura Pos, selain dihadiri para pendukung dan simpatisan pasangan Losari, pertemuan ini juga dihadiri para kepala suku Papua dan tokoh-tokoh Nusantara di Kota Sorong. [CR24-R1]