Manokwari, TP – Pelaksanaan HUT Pekabaran Injil (PI) di tanah Papua ke-170 terbagi dalam 3 tahap, yakni prapersiapan, pelaksanaan dan pascapelaksanaan HUT PI.
Ketua Panitia HUT PI Ke-170 di Tanah Papua, Derek Ampnir menjelaskan, pada tahap pascapelaksanaan, panitia sedang melakukan evaluasi dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan yang dipakai Panitia HUT PI.
Ditegaskannya, Panitia akan tetap melaporkan pertanggungjawaban keuangan, karena ini adalah uang pemerintah, gereja, dan sumbangan dari berbagai pihak.
“Artinya, ada mekanisme dan tahapan yang harus kita jalankan untuk mempertanggungjawabkan anggaran tersebut,” tandas Ampnir kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Rabu (12/2/2025).
Ia menambahkan, tahapan pascapelaksaan, dimulai dari 6-14 Februari 2025, dimana masih ada beberapa kontingen yang tinggal di Manokwari sembari menunggu kapal yang akan balik ke daerahnya.
“Perencanaan pasca-HUT PI hingga 14 Februari, karena kita mengantisipasi ketika ada cuaca buruk atau faktor lain, maka peserta akan tinggal sementara di Manokwari dan itu menjadi tanggung jawab Panitia untuk diurus dan diberikan makan-minum,” papar Ampnir.
Dirinya mencontohkan, ketika kapal akan keluar, tetapu cuaca buruk dan kontingen tidak jadi berangkat, maka Panitia harus menampung dan mengurus kontingen tersebut. “Kecuali kontingen sudah naik kapal dan berlayar sekian jam,” katanya.
Diakuinya, sampai sekarang masih ada sekitar 2 kontingen peserta HUT PI ke-170 yang belum kembali ke daerahnya.
Lanjut dia, bukan hanya kontingen, ada juga pribadi yang datang dengan alasan mengikuti ibadah HUT PI, sehingga Panitia tidak lepas begitu saja, tetapi menjadi tanggung jawab Panitia.
“Ada peserta yang datang secara resmi dengan memberitahukan kami Panitia, tapi ada yang tidak. Contoh kemarin, ada peserta yang datang tidak dalam konteks resmi dan anaknya meninggal dunia, tapi dalam keterangan, kedatangannya mengikuti kegiatan HUT PI di Mansinam. Dengan dasar itu, terpaksa kita harus membantu yang bersangkutan,” tukasnya. [FSM-R5]