Manokwari, TP – Yayasan Cahaya Papua Barat merayakan HUT ke-3 bertempat di SD Sowi Indah, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Jumat (14/02).
Perayaan HUT ke-3 Yayasan Cahaya Papua Barat digelar secara sederhana namun penuh makna. Selain untuk mensyukuri pencapaian dan pertumbuhan yang telah ditorehkan, juga untuk mengenang kembali perjalanan Yayasan Cahaya Papua Barat.
Pembina Yayasan Cahaya Papua Barat, Theresia Ngutra mengatakan, Yayasan Cahaya Papua Barat berdiri pada 14 Februari 2022 silam atau tepat tiga tahun yang lalu. Yayasan ini didirikan atas dasar cinta, kepedulian dan rasa kemanusiaan.
Yayasan Cahaya Papua Barat terdapat kelompok bermain TK dan SD dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 73 orang dengan tenaga pendidik berkualifikasi Strata Satu (S1) sebanyak 7 orang. Seluruh siswa terdiri dari orang asli Papua dan suku Nusantara yang berasal dari kalangan anak kurang mampu. Sejak didirikan hingga perjalanannya saat ini, biaya masuk bahkan semua administrasi digratiskan.
Meskipun masih seumur balita, Sekolah TK dan SD Yayasan Cahaya Papua Barat telah menorehkan beberapa prestasi dan menamatkan sejumlah siswa. Bahkan TK dan SD di Yayasan tersebut sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan siswanya sudah terdaftar resmi di Dapodik.

Theresia mengungkapkan bahwa Yayasan Cahaya Papua Barat terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan proses belajar mengajar di tengah keterbatasan yang ada. Untuk itu pihaknya berharap bantuan uluran tangan dari berbagai pihak terutama pemerintah agar bisa membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Yayasan tersebut jauh lebih baik lagi.
“Kami sudah berupaya agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah semoga bisa terketuk hatinya membantu kami terutama ruang kelas untuk meningkatkan, kami sangat berharap bantuan dari semua pihak,” kata Theresia di SD Sowi Indah.
Sementara itu, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Manokwari, Suryati mengapresiasi yayasan Cahaya Papua Barat yang tetap konsisten mengabdikan diri dalam dunia pendidikan.
Meskipun memiliki keterbatasan baik deri segi fasilitas dan sebagainya, Yayasan Cahaya Papua Barat diharapkan itu tidka menjadi pemicu patah semangat, sebaliknya bisa menjadi pemacu untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi kedepannya.
“Nanti kita sama-sama melihat kedepan bagaimana jalannya Yayasan ini, kita tahu bahwa kompleks ini memang sudah memenuhi standar untuk dibuatnya satu pendidikan dimulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA,” ungkap Suryati saat menghadiri kegiatan.
Suryati mengajak kepada seluruh apihak terutama pemerintah untuk berkolaborasi mendukung pendidikan di Manokwari terutama Yayasab Cahaya Papua Barat untuk terus mengembangkan diri meskipun memang terjadi pemangkasan anggaran.
“Karena mereka adalah masa depan yang harus diperhatikan, kita akan jalankan list saya pribadi nanti akan berikan bantuan untuk mendukung Yayasan ini, saya juga harap pemerintah kabupaten dan provinsi bisa membantu, walaupun APBD 2025 sudah diketuk tapi ada aturan bisa menyesuaikan nanti dengan kepala daerah yang dipilih,” ungkapnya. [AND-R6]