Manokwari, TP – Tujuh oknum TNI-AD diperiksa dalam kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan seorang warga sipil berinisial AK (39 tahun) di Sorong, Minggu (16/2).
Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Inf. Syawaluddin Abuhasan mengakui, terkait dugaan pengeroyokan oleh oknum TNI-AD sedang ditangani Pomad Sorong untuk didalami.
Ia mengutarakan, sejak kejadian, sebanyak 7 anggota TNI-AD yang diperiksa dan belum bisa dipastikan, apakah ketiga orang itu terindikasi menjadi tersangka atau tidak, karena pemeriksaan sedang dilakukan.
Menurut dia, terkait kejadian ini diperlukan penyelidikan mendalam agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penanganannya.
“Ada tujuh anggota sedang diperiksa di Pomad Sorong. Nanti saya cek lagi, apakah tiga orang terindikasi jadi tersangka. Jika memang dari hasil penyelidikan, oknum anggota bersalah, tetap diproses secara hukum,” tegas Abuhasan kepada Tabura Pos via ponselnya, Selasa (18/2).
Ia mengungkapkan, perlu diketahui bahwa sebelum pengeroyokan terhadap warga sipil terjadi, lebih awal terjadi penganiayaan terhadap seorang anggota bersama pacar dan ibu pacarnya.
Peristiwa itu ketika seorang anggota sedang berkunjung ke rumah pacarnya, Jumat, 14 Februari 2025. Secara tiba-tiba, datanglah sekelompok orang memukul anggota TNI-AD, pacar, dan ibu pacarnya.
Anggota ini membela diri dan menghubungi teman-temannya yang juga anggota TNI, sehingga terjadi peristiwa yang tidak bisa terkontrol. “Untuk warga sipil yang meninggal itu diduga bukan meninggal di tempat karena kejadian malam Sabtu sementara warga sipil meninggal hari Minggu,” ungkapnya.
Menurutnya, terkait semua kejadian itu sudah ditangani dan akan dilakukan pengecekan oleh dokter, apakah perlu dilakukan visum dan lain sebagainya, di samping komunikasi yang terus dilakukan untuk mediasi.
“Tapi, kalau memang anggota salah, tetap diproses hukum. Proses masih berlangsung dan perlu pendalaman karena ada selang waktu hampir satu hari, saat kejadian pengeroyokon terhadap warga sipil itu malam Sabtu sedangkan korban meninggal hari Minggu. Jadi, dicek dulu apakah dia dipukul sampai meningal. Jadi butuh pengecekan secara mendalam,” katanya. [AND-R1]


















