Manokwari – Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Universitas Papua (FTPP Unipa) menggelar seminar nasional yang bertajuk ‘Ilmu Kebumian untuk Percepatan Pembangunan‘.
Rektor Unipa Doktor Hugo Warami di Manokwari, Papua Barat, Selasa, mengatakan konsep seminar untuk memperingati Dies Natalis FTPP ke-10 meningkatkan wawasan semua sivitas akademika.
Seminar dengan tema dimaksud mencerminkan komitmen dari perguruan tinggi mendukung pencapaian Papua Barat sebagai provinsi pembangunan berkelanjutan.
“Unipa juga sudah mengembangkan mata kuliah pembangunan berkelanjutan pada setiap program studi,” ujar Hugo.
Dia berharap penyelenggaraan seminar nasional dapat menghasilkan rumusan template atau kerangka baku mata kuliah pembangunan berkelanjutan sesuai dengan 14 kriteria pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Seminar tersebut tidak hanya berlangsung sekali melainkan dapat berulang hingga ke level internasional, sehingga kegiatan akademika setiap fakultas memiliki bobot yang tinggi.
“Kalau konsep seminar semacam ini menjadi agenda tahunan permanen, maka dapat menjadi nilai jual dari timur Indonesia,” ucap Hugo.
Menurut dia, ‘metafora surga yang kecil jatuh ke bumi dan sungai yang deras mengalirkan emas’ harus diterjemahkan dalam seminar melahirkan gagasan bermanfaat untuk tanah Papua.
Perguruan tinggi menjadi mitra strategis pemerintah daerah yang dituntut berkontribusi merealisasikan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kita ketahui bersama eksplorasi dan eksploitasi terus terjadi, untuk itu semua pemangku kepentingan berkewajiban menyelamatkan bumi,” kata Hugo.
Dekan FTPP Unipa Prof. Dr. Ir. Eko Agus Martanto menjelaskan pemanfaatan terhadap kekayaan sumber daya alam untuk percepatan pembangunan belum terlaksana dengan optimal.
Hal tersebut menjadi dasar pelaksanaan seminar yang melahirkan gagasan ilmiah untuk pengelolaan sumber daya alam secara efektif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Supaya pemanfaatan sumber daya alam yang berkaitan dengan kebumian berdampak positif bagi pembangunan di Papua Barat khususnya,” kata Eko Agus.
Adapun narasumber seminar nasional antara lain, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Guru Besar Hidrogeologi UGM Prof. Dr. Ir Heru Hendrayana, Kepala Pusat Geologi Kementerian ESDM, dan BP Indonesia. [Pewarta: Fransiskus Salu Weking/Editor: Indra Gultom/ANTARA]
