Jakarta,TP – Pasca dilantik, Bupati Mansel, Bernard Mandacan mengatakan, akan komitmen soal program 100 hari kerja, dia tidak akan muluk-muluk tetapi untuk kedisiplinan pegawai (ASN dan tenaga honorer) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) akan diperbaiki dan lebih ditingkatkan lagi.
“Saya akan cek di masing-masing OPD untuk memastikan keaktifan dan disiplin pegawai di Lingkungan Pemkab Mansel, jadi masing-masing OPD akan kami datangi,” ucap Mandacan kepada wartawan di Retdop Hotel Jakarta, Kamis (20/2) malam.
Mandacan mengungkapkan, setelah kembali ke Kabupaten Manokwari Selatan dan melaksanakan serah Terima jabatan dengan Bupati Mansel periode sebelumnya, dia akan langsung melaksanakan rapat kerja dengan Pimpinan OPD untuk membicarakan terkait rencana penertiban dan kedisiplinan ASN.
Tindakan disiplin akan dimulai terlebih dahulu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel, dengan sasaran penertiban disiplin guru-guru yang ada di sekolah.
“Kita harus menertibkan guru-guru kita yang mengajar di Sekolah supaya tetap disiplin dan tertib dalam melaksanakan tugas mengajar di Sekolah untuk meningkatkan kemampuan anak-anak Mansel dalam pendidikan dasar yakni membaca, menulis dan berhitung untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mansel,” ucap Mandacan.
Tidak sampai disitu, sektor kesehatan juga menjadi perhatian serius kepemimpinannya, tenaga kesehatan akan diperhatikan sehingga bisa serius dalam menjalankan tugas, mengaktifkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Rumah Sakit sehingga semua masyarakat Mansel dapat terlayani kesehatannya.
Kembali dia tegaskan, ASN yang tidak bekerja dan membengkan terhadap perintah pimpinan sudah pasti akan diberikan sanksi tegas.

Menyinggung soal penempatan pejabat struktural yang belum sesuai dengan pangkat dan golongan, Bupati Mansel periode 2025-2030 mengaku persoalan itu akan diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik.
“Soal pergantian Pimpinan OPD itu hal lumrah, Jenderal tidak memenuhi syarat Kopral bisa ganti,” pungkas Mandacan.
Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota se-Indonesia dilantik sebagai Kepala Daerah masa jabatan tahun 2025-2030, oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2) pagi, termasuk Bupati dan Wakil Mansel, Bernard Mandacan, S.IP dan Mesakh Inyomusi, SE. M.Si
Mengawali sambutannya, Presiden RI, Prabowo Subianto mengajak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota se-Indonesia bersyukur atas pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah seluruh Indonesia masa jabatan tahun 2025-2030.
Presiden Prabowo juga menyampaikan selamat Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota se-Indonesia, atas mandat yang diberikan oleh rakyat dari daerah masing-masing.
“Selamat atas terpilihnya saudara-saudara menjadi Kepala Daerah masing-masing,” ucap Presiden RI ke-8 ini dalam acara pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta, pagi tadi.
Menurut Prabowo, moment pelantikan ini adalah momen bersejarah yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia yaitu momen pelantikan 33 Gubernur dan 33 Wakil Gubernur, 363 Bupati dan 362 Wakil Bupati, 85 Walikota dan 85 Wakil Walikota, dengan total 961 Kepala Daerah dari 481 Daerah secara serentak di Istana Merdeka oleh Kepala Negara.
Momen ini, menunjukkan betapa besar Bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia yang tersebar ke-4 dari jumlah penduduk di Dunia membuktikan bahwa Bangsa Indonesia memiliki demokrasi yang hidup, demokrasi yang berjalan serta demokrasi yang dinamis.
“Saudara-saudara yang berdiri di depan saya berasal dari Partai Politik yang berbeda. Saudara telah melaksanakan kampanye yang tidak ringan dengan turun ke rakyat, meminta kepercayaan rakyat dan alhamdulillah telah meraih kepercayaan rakyat masing-masing,” ucap dia.
Untuk itu, atas nama Negara dan Bangsa Indonesia, Kepala Daerah yang dipilih dan telah dilantik adalah pelayanan rakyat dan Abdi rakyat, maka harus membela kepentingan rakyat dan menjaga kepentingan rakyat serta berjuang untuk kepentingan perbaikan hidup mereka (rakyat).
“Itu adalah tugas kita, itu adalah tugas kkta,” pesan Presiden Prabowo untuk kedua kalinya.
Walaupun Kepala Daerah berasal dari Partai Politik yang berbeda-beda, dari Agama yang berbeda-beda, Suku yang berbeda-beda tetapi terlahir sebagai Keluarga Besar Nusantara, Keluarga Besar Republik Indonesia, Keluarga Besar Merah-Putih, Keluarga Besar Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu.
Di akhir sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan, setelah pelantikan Kepala Daerah ini, akan kembali bertemu di Retreat Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Magelang, dengan harapan Kepala Daerah akan kuat.
“Yang ragu-ragu boleh mundur. Marilah kita mengabdi kepada rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat kita,” tutup Presiden Prabowo. [BOM-R4]