• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Juli 25, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

Awal 2025, Didominasi Penyakit Tipes dan TBC Ditangani RSUD Papua Barat

AdminTabura by AdminTabura
05/03/2025
in PAPUA BARAT
0
Awal 2025, Didominasi Penyakit Tipes dan TBC Ditangani RSUD Papua Barat

Direktur RSUD Papua Barat, dr. Arnold Tiniap

0
SHARES
180
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat, dr. Arnold Tiniap mengungkapkan, di awal tahun ini, ada kecenderungan peningkatan penanganan penyakit gangguan saluran pencernaan atau tipes.

Dikatakan Tiniap, selain penyakit tipes penanganan penyakit tuberculosis (TBC) masih tinggi di Papua Barat. Jadi, banyak kasus-kasus TBC yang datang ke RSUD Papua Barat sudah resisten obat.

“Kalau kasus TBC yang belum resisten obat, penanganannya selama 6 bulan. Tapi, kalau sudah resisten obat, maka penanganannya bicara mencapai 9 bulan hingga 1 tahun, pasien TBC inilah yang banyak kami terima di RSUD Papua Barat,” kata Tiniap kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (3/3/2025).

Menurutnya, penyakit TBC ini harus mendapat perhatian khusus, karena harus ada ruang isolasi tersendiri dan pasien TBC tidak boleh bergabung dengan pasien lain.

Lebih lanjut, kata Tiniap, penanganan penyakit TBC ini memang menjadi perhatian, tetapi kesadaran dan pemahaman masyarakat yang masih rendah terkadang membuat penanganan penyakit TBC ini tidak tuntas.

“Penanganan penyakit TBC ini tidak tuntas, karena kita masih hidup berdampingan dengan orang-orang yang kita tidak mengawal mereka meminum obat secara teratur, sehingga ketika mereka tidak sembuh baik-baik, maka berpotensi menularkan penyakit itu kepada keluarga yang lain,” jelas Tiniap.

Dikatakan Tiniap, kasus TBC di tanah Papua, termasuk di Papua Barat, termasuk kasus TBC yang tertinggi di Indonesia. “Jadi di awal tahun ini, penyakit TBC di Papua Barat termasuk kasus yang tinggi, selain malaria, infeksi saluran pernapasan, penyakit tipes, dan penyakit non menular lain,” terangnya.

Tiniap menambahkan, untuk penyakit tipes ini di Papua sangat jarang, tetapi sekarang dengan adanya mobilisasi orang dari maupun keluar Papua yang tinggi, maka kasus yang dulunya di daerah lain tinggi, sekarang banyak terjadi di Papua Barat.

“Tahun ini kami siapkan bangsal penyakit infeksi. Bangsal ini kita siapkan untuk mengantisipasi dan memisahkan kasus infeksi yang selama ini kita rawat gabung dengan pasien non infeksi lain,” ujar Tiniap.

Untuk mengoperasikan bangsal ini, sambung Tiniap, pihaknya masih membutuhkan beberapa tenaga perawat dan mobile dalam ruangan seperti tempat tidur dan lainnya.

Dirinya berharap, mudah-mudahan dalam tahun ini bangsal tersebut bisa dioperasikan, sehingga dapat segera dipisahkan pasien dengan penyakit infeksi dan pasien non infeksi.

Pada kesempatan itu, ungkap Tiniap, di Papua Barat ini belum bisa menyelesaikan penyakit-penyakit infeksi yang sebelumnya terjadi, seperti TBC, kusta, termasuk malaria ditambah muncul penyakit-penyakit lain seperti tipes dan non infeksi.

“Kita tidak bisa fokus selesaikan penyakit non infeksi kalau kita tidak dapat menyelesaikan penyakit infeksi. Sebab penyakit infeksi ini berhubungan dengan pola pikir, lingkungan tempat tinggal. Misalnya penyakit TBC berkaitan dengan lingkungan dan tempat tinggal serta berkaitan dengan kesadaran untuk meminum obat secara teratur,” jelas Tiniap.

Menurut Tiniap, misalnya penyakit TBC dengan Covid-19, sebenarnya penyakit TBC memiliki tingkat membunuh lebih tinggi daripada Covid-19, karena data membunuh dari Covid-19 lebih rendah dibandingkan penyakit TBC.

Untuk itu, dirinya berharap ada kesadaran masyarakat untuk mendorong dan memastikan keluarga yang terdiagnosi TBC harus teratur meminum obat. Sebab, penyakit ini muncul sangat lama, tetapi daya membunuhnya lebih tinggi.

“Kalau pasien TBC yang tidak teratur meminum obat akan menjadi ancaman bagi keluarga lainnya dalam rumah, sebab penyakit ini tidak muncul tiba-tiba tetapi dapat muncul 1 atau 2 tahun kemudian, maka penting sekali kita mengawal keluarga kita yang terdiagnosi TBC dapat meminum obat secara teratur,” tandas Tiniap. [FSM-R1]

Previous Post

Kodam XVII Cenderawasih: Tidak Ada Prajurit TNI Bakar Rumah Warga

Next Post

Sinkronisasi Renja Dinas Pendidikan sesuai RIPPP & RAPPP, BP3OKP Gelar Rakornis

Next Post
Sinkronisasi Renja Dinas Pendidikan sesuai RIPPP & RAPPP, BP3OKP Gelar Rakornis

Sinkronisasi Renja Dinas Pendidikan sesuai RIPPP & RAPPP, BP3OKP Gelar Rakornis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!