Manokwari, TP – Akhirnya, rencana untuk merelokasi puluhan penjahit yang berada di samping Pasar Sentral, Sanggeng, Manokwari ke lapak di Jl. Percetakan Negara, gagal total.
Pasalnya, lapak yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk para penjahit, sudah rata dengan tanah.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Kabupaten Manokwari, Yahya Maabuat mengakui, kios lapak yang sedianya diperuntukkan bagi para penjahit, tidak bisa digunakan lagi, karena sudah rata dengan tanah.
“Memang sudah rata. Bagaimana lagi mau digunakan,” kata Maabuat dengan nada tanya kepada Tabura Pos di Kantor DPR Kabupaten Manokwari, Rabu (5/3/2025).
Dengan kerusakan ini, kata Maabuat, sudah dikoordinasikan dengan Kejari Manokwari bahwa bangunan sudah tidak ada sebelum digunakan.

“Kita sudah koordinasi dengan kejaksaan karena itu masuk dalam kategori force mayor, karena memang sengaja dirusak,” katanya.
Maabuat menambahkan, pihaknya sudah 4 kali melapor ke Polresta Manokwari tentang pengrusakan kios lapak di Jl. Percetakan Negara tersebut.
Namun, kata dia, selama 4 kali melaporkan hal ini, tidak ada tindak lanjut sampai bangunan ini sudah rata dengan tanah. “Kios lapak itu realisasinya sekitar Rp. 500 juta,” kata Maabuat.
Dari pantauan Tabura Pos, Kamis (6/3/2025), tidak ada material yang tersisa di lokasi, karena sudah dibongkar, hanya tersisa lantai dari semen.
Berdasarkan catatan, pada Juni 2024, kios lapak yang diperuntukkan bagi sekitar 74 penjahit sudah terlihat rampung, tersisa pengisian meubelair dan difungsikan.
Namun, terlalu lama hingga Desember 2024, satu per satu material lapak kios hilang satu per satu, mulai tripleks pembatas dan papan penutup di bagian depan.
Kerusakan semakin parah pada Februari 2025, dimana tiang bangunan mulai terlihat miring, tripleks dan seng mulai hilang.
Puncaknya pada Maret 2025 ini, tidak ada lagi kios lapak di Jl. Percetakan Negara, karena semua sudah rata dengan tanah. [SDR-R1]