Oransbari, TP – Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, menyatakan sikap dan komitmennya dalam menyelesaikan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Oransbari, yang sebelumnya di bangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, namun dilanjutkan.
Komitmen ini disampaikan Mandacan, kepada wartawan di usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka serah terima jabatan (Sertijab) antara Bupati Mansel periode 2021-2025 dengan Bupati Mansel periode 2025-2030, di Gedung Rakyat DPRK Mansel, di Oransbari, Jumat (7/3).
Dijelaskannya, berbicara soal BLK, tentu berkaitan dengan bagaimana pemerintah bisa melihat potensi Papua Barat dalam hal ini potensi SDA yang menghadirkan sejumlah perusahaan di Papua Barat, yang tentu memberikan peluang dan kesempatan bagi banyak orang.
Dengan demikian, BLK harus dipersiapkan kedepan untuk melatih dan mendidik anak-anak di Papua supaya memiliki kemampuan khusus agar bisa diterima di perusahaan yang sudah beroperasi di Papua Barat.
“Saya yang meletakkan dan saya yang memulai pembangunan ini (BLK) sayangnya tidak dilanjutkan oleh pejabat yang lalu-lalu yang melaksanakan tugas sebagai penjabat gubernur PB, merek tidak memberikan perhatian khusus bagi BLK,” ucap Mandacan.
Lanjut dia, kedepan pembangunan BLK akan dilanjutkan hingga selesai dan difungsikan untuk merekrut anak-anak Mansel, untuk dipersiapkan mengisi lapangan kerja yang ada, untuk membatasi tenaga kerja dari luar, supaya anak-anak daerah tidak menjadi penonton.
Lahan sudah diberikan, namun akan ditinjau kembali jika masih perlu diselesaikan ganti rugi lahan kita selesaikan, supaya bisa melanjutkan pembangunan BLK hingga selesai.
Bukan saja BLK, perhatian Pemprov Papua Barat juga akan terfokus pada pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang banyak guna mengurangi pengangguran, seperti kehadiran LNG tangguh dan Pabrik SDIC Cement Maruni, begitu pula sektor lain yang akan muncul baik sektor kelistrikan dan pertanian dalam arti luas, untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan sehingga IPM meningkat.
“Jangan semua berharap untuk jadi ASN karena formasi terbatas, begitu juga TNI dan Polri karena Kouta terbatas tetapi kita akan terus membangun komunikasi dengan TNI Polri supaya tetap ada peluang dan kesempatan bagi anak-anak kita,” pintanya.
Lebih jelas, ungkap Mandacan, ketika BLK sudah dibangun selesai bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, tetapi dia akan mengumpulkan para Bupati di Papua Barat untuk pembagian kuota ke masing-masing Kabupaten untuk mengisi kuota yang akan diberikan, dengan beban biaya yang juga dibagi rata.
Soal proyek BLK yang sempat mangkrak dan apakah akan dilakukan pelelangan ulang, Dominggus mengaku, yang kerjakan pembangunan BLK adalah perusahaan hebat dan mempunyai kualitas internasional yakni PT. Tekno.
Persoalannya, pemerintah yang tidak memiliki kepedulian untuk menyelesaikan pembangunan BLK Mansel. Untuk itu, Dominggus komitmen pembangunan BLK akan dilanjutkan.
Disinggung soal SPN, Dominggus mengaku Pemkab Mansel sudah komitmen memberikan dukungan untuk kehadiran Rindam XVIII/Kasuari di Momiwaren dengan mendapa dukungan dari beberapa kabupaten. maka untuk pembangunan SPN, karena Pemkab Mansel sudah memberikan lahan, jika pusat sudah mulai membangun maka Pemprov Papua Barat dan seluruh kabupaten di Provinsi Papua Barat harus siap mendukung.
Bagi dia, kehadiran SPN penting dan sangat dibutuhkan, supaya anak-anak Papua yang memiliki kemampuan dan ingin mengabdikan diri kepada negara bisa termotivasi untuk ikut dalam seleksi anggota Polri. Pastinya, dia akan berkoordinasi dengan Polri supaya prioritas dan kuota yang banyak bisa diberikan bagi putra daerah dari Papua Barat, khususnya Kabupaten Mansel, karena sudah memberikan kontribusi.
Sama halnya dengan keunggulan komoditi lokal coklat Ransiki, kalau pejabat sebelumnya tidak memberikan perhatian, maka dia yang memulai dan dia akan melanjutkan serta mendukung PT. Ebier Suth Cokran dalam melatih dan mendidik anak-anak Mansel supaya bisa memiliki skill untuk membina petani coklat di Kabupaten Mansel.
“Persoalannya banyak pejabat tidak punya perhatian terhadap hal itu, kalau ada pasti kecil, jadi kedepan kita akan memperhatikan itu termasuk mendorong mitra BI untuk tetap memberikan dukungan dalam pengembangan coklat Mansel,” tukas dia. [BOM]