Ransiki, TP – Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, S.IP, dan Wakil Bupati Manokwari Selatan, Mesakh Inyomusi, SE. M.Si, didampingi Plt. Sekda Kabupaten Manokwari Selatan, Adolop Kawey, SH, dan para Asisten melanjutkan inspeksi mendadak (Sidak) pada sejumlah Bagian di Sekretariat Daerah (Setda) Kantor Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (13/3) pagi.
Sidak di hari ketiga Bupati dan Wakil Bupati Mansel periode 2025-2023 itu, dengan sasaran Bagian-bagian pada Setda Kabupaten Mansel yakni Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum dan Ham, Bagian Perekonomian dan SDA, Bagian Organisasi dan Tatalaksana (Ortal), Bagian Humas dan Protokol, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Bagian Umum dan para Staf Ahli.
Dalam kegiatan sidak itu, Bupati Bernard, meminta kepada seluruh Kepala Bagian (Kabag) di Setda Kabupaten Mansel untuk menyerahkan daftar nama ASN dan tenaga honorer kepada Bupati dan Wakil Bupati untuk selanjutnya dilakukan evaluasi.
Disamping itu, kegiatan sidak dilaksanakan guna memastikan kehadiran pegawai di kantor baik ASN dan juga tenaga honorer sekaligus melihat langsung kondisi Bagian dalam melaksanakan pelayanan.
Kepala Suku Besar Hatam Wilayah I Ransiki ini juga menegaskan dan tanpa ragu-ragu, kepada semua tenaga honorer baik di OPD maupun Setda, yang tidak lagi aktif masuk kantor sudah pasti akan langsung dicoret, sekalipun yang bersangkutan adalah anak Tanah atau anak Arfak.
“Dari pada anggaran yang besar digunakan untuk membayar tenaga honorer yang tidak bertanggungjawab dan tidak jelas keberadaannya, lebih baik kita alokasikan untuk membangun sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Manokwari Selatan,” ucap Bupati Bernard.
Ditegaskan, setelah sidak hari ini, mulai Senin depan dan seterusnya, semua ASN dan tenaga honorer di masing-masing OPD dan Bagian Setda wajib hadir di apel Pagi dan Sore dan mengisi absen, tanpa terkecuali.
Terutama, kepada ASN dan tenaga honorer yang bertugas di Setda, harus rajin masuk kantor dan mengikuti apel, dikarenakan Sekretariat daerah adalah corong dan barometer penyelenggaraan pemerintahan di Lingkungan Pemkab Mansel, sehingga harus menunjukkan contoh yang baik kepada ASN dan tenaga honorer di OPD lain.
Dalam kesempatan yang baik itu, Bupati Bernard memberikan apresiasi kepada Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Mansel, karena telah mempublikasikan Struktur Organisasi, jumlah ASN dan tenaga honorer serta pembagian tugas masing-masing, sehingga perlu dicontohi oleh OPD lain.
Berbeda halnya dengan Bagian Perekonomian dan SDA, secara khusus untuk Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Mansel, Bupati Bernard, bakal meminta BPKAD untuk menghentikan sementara proses anggarannya sambil dilakukan evaluasi.
Sambung dia, soal kendala dan apa masalahnya, dikarenakan Pimpinan dan Staf pada Bagian Perekonomian dan SDA tidak pernah berkantor, sebagaimana laporan yang diterima.
Menurut dia, Presiden RI, Prabowo Subianto, dengan program nasionalnya telah melakukan pengurangan anggaran besar-besar, Kabupaten Mansel menjadi salah satu kabupaten yang terkena dampak itu, sehingga harus dilakukan efisiensi anggaran dengan cara memberhentikan tenaga honorer yang tidak mau bekerja.
“Dari pada banyak anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai tenaga honorer, tetapi sebaliknya tidak memberikan manfaat, lebih baik kita lakukan pengurangan saja, coret mereka yang malas dan kembalikan ke rumah,” pintanya.
Bupati Bernard mengungkapkan, dengan pemimpin yang baru, pegawai juga harus memiliki semangat kerja yang baru, dengan menunjukkan peningkatan dalam kedisiplinan dan semangat kerja di kantor, salah satunya melalui kehadiran di kantor.
“Di kantor lain ramai tetapi di Kantor Bupati sepi, peningkatan kehadiran ASN dan tenaga honorer, harus menjadi perhatian serius para Kabag di Setda, jangan anggap remeh itu, karena masih banyak orang yang mau bekerja,” tegas dia.
Soal sejumlah Kasubag di Bagian Setda yang dilaporkan tidak pernah berkantor, Bupati Bernard menyatakan, akan segera ditertibkan. Jika yang bersangkutan tidak mau bekerja maka solusi terbaik adalah digantikan supaya tidak menghambat pelayanan, sedangkan tenaga honorer yang alpa lebih dari 3 hari, bakal dicoret dari data base honorer.
Sementara itu, Wakil Bupati Mansel, Mesakh Inyomusi menegaskan, apa yang sudah disampaikan saudara Bupati, harus diperhatikan dan benar-benar bisa dijalankan oleh semua pegawai baik Pimpinan OPD, pada Kabag dan Kasubag, Staf ASN dan tenaga honorer di semua OPD dan bagian Lingkungan Setda Kabupaten Mansel tanpa terkecuali.
“Saya (Wakil Bupati) dan saudara Bupati adalah anak negeri, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan kalian yang dukung kitong sapa lagi, jadi mari kita bersatu untuk membangun negeri ini,” ucap Wakil Bupati Mesakh.
Mantan Sekretaris DPRK Mansel ini mengungkapkan, pegawai yang sudah berkesempatan menjadi ASN, PPPK dan tenaga honorer harus bersyukur kepada Tuhan, karena kalian yang dipilih dan diberi kesempatan untuk bisa bekerja di pemerintahan, meski banyak orang menginginkan pekerjaan yang sama.
Untuk itu, Wakil Bupati Mesakh, mengajak seluruh pegawai di Lingkungan Pemkab Mansel supaya bisa bekerja dengan hati, agar menjadi berkat keluarga dan orang banyak.
“Khusus ASN, harus rajin masuk kantor, supaya bisa menjadi contoh untuk tenaga honorer dan ASN yang masih malas-malas. Pimpinan OPD dan Kabag, jangan segan-segan untuk menegur pegawai yang malas, kalau masih membangkan lapor Bupati atau Wakil Bupati, kita berhentikan, ” tegasnya.
Sekali lagi, Wakil Bupati Mesakh, mengajak seluruh ASN dan tenaga honorer untuk bekerja dengan hati dan semangat melayani masyarakat Manokwari Selatan dengan ketulusan. [BOM-R4]