Mayor: Sekecil Apapun Bantuan Wajib Dibuatkan Laporan Pertanggungjawaban
Manokwari, TP – Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat menyerahkan bantuan dana senilai Rp. 100 juta kepada Panitia gedung gereja baru Jemaat GKI Amos Insifuri, Minggu (16/3/2025).
Bantuan dana itu dalam rangka menunjang proses pembangunan gedung gereja baru Jemaat GKI Amos Insifuri, Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manowkari.
Kepala Kanwil Kemenang Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor mengatakan, pengelolaan keuangan saat ini semakin sulit, maka dibutuhkan adanya persekutuan jemaat yang kuat dan mandiri dalam melanjutkan misi gereja di dunia.
Dikatakan Mayor, kali ini diperiode Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan pengelolaan keuangan sangatlah terbatas, maka sebagai warga GKI tidak boleh mempersulit gubernur.
“Memang betul gubernur adalah warga GKI tapi jangan kita mempersulitnya. Tapi, sebagai warga GKI harus mandiri dan memperkuat untuk menjalankan misi gereja,” kata Mayor bersama sejumlah staf Kanwil Kemenang Papua Barat usai mengikuti ibadah Minggu pagi di jemaat GKI Amos Insifuri.
Sebelumnya, kata Mayor, gubernur mengelola anggaran senilai Rp. 7 triliun. Tetapi, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dan pemekaran Papua Barat, anggaran yang dikelala turun menjadi Rp. 1 triliun.
“Untuk itu, sekali lagi sebagai warga GKI jangan kita mempersulit beliau. Tapi marilah kita memperkuat Persekutuan dan mandiri dalam menjalankan misi gereja,” saran Mayor.
Diingatkan Mayor, kepada panitia pembangunan ingat bahwa, laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sangatlah penting, mau sekecil apapun sumbangan yang diberikan, baik Rp. 5 ribu atau Rp. 10 ribu dari warga jemaat wajib dilaporkan.
“Di dalam jemaat ada Badan Pembinaan dan Pengawasan Perbendaharaan Gereja (BP3G), mereka biasanya mengejar bendahara kalau tidak membuat laporan, jadi laporan itu wajib dan penting,” tegas Mayor.
Pada kesempatan itu, Mayor mensosialisasikan tentang kebersihan lingkungan, baik lingkungan gereja maupun di lingkungan dimana warga jemaat tinggal.
Kota Manokwari, terang Mayor, merupakan kota yang luar biasa dan cantik. Tapi, luar biasa kotornya, karena itu warga gereja harus bertanggungjawab terhadap keramahan dan kebersihan kota ini.
“Masing-masing warga jemaat harus sadar diri, mau beli minuman sasesat di kios, selesai minum tahu harus buang di tempatnya. Jangan buang dipinggir jalan, karena warga gereja bertanggungjawab menjaga kebersihan kota ini,” tandas Mayor. [FSM-R5]
