Manokwari, TP – Anggota Komisi IV DPR Provinsi Papua Barat, Yulianus Dowansiba menyoroti pembangunan gapura masuk ke areal Kantor Gubernur Papua Barat, tepatnya di depan pos penjagaan yang tak kunjung terselesaikan.
Dirinya menilai, pembangunan gapura ini sesungguhnya program yang tidak urgen dan terkesan hanya menghambur-hamburkan anggaran dan tidak membawa dampak terhadap masyarakat.
“Kalau kita totalkan, ada dua gapura masuk ke areal Kantor Gubernur. Gapura pertama di pertigaan logpond sebelum kita masuk ke kompleks Arfai Perkantoran,” kata Dowansiba kepada Tabura Pos via ponselnya, Senin (17/3/2025).
Lanjut dia, gapura kedua berada di perempatan Jl. Brigjen TNI Purn Abraham O. Atururi atau tepat di depan pos penjagaan, tetapi proses pembangunannya sampai sekarang tidak selesai.
Menurutnya, gapura ini hanya benda mati dan tidak memiliki dampak luas terhadap masyarakat. Ditegaskannya, jika ada anggaran, seharusnya dipakai untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di tujuh kabupaten, baik infrastruktur jalan, jembatan, rumah layak huni, dan lain sebagainya.
“Kenapa anggaran itu diperuntukkan untuk bangun gapura, sedangkan di perempatan jalan logpond, masuk ke areal Kantor Gubernur, sudah ada gapura di situ,” katanya.
Oleh sebab itu, Dowansiba berharap ke depan pemda bisa memprioritaskan program yang bersentuhan langsung terhadap masyarakat daripada membangun hal yang tidak penting.
“Uang ini adalah milik rakyat yang hanya numpang lewat melalui pemda, maka uang itu harus digunakan untuk melengkapi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat daripada bangun gapura dan hal-hal yang tidak bermanfaat,” tukasnya.
Dikatakannya, anggaran yang ada, tolong dimanfaatkan secara bijaksana untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat pada tujuh kabupaten se-Provinsi Papua Barat.
“Kami sebagai anggota DPR Papua Barat tentu akan mengecek pembangunan gapura tersebut. Kenapa bisa melewati waktu pekerjaan dan kami mendukung pernyataan Wakil Gubernur Papua Barat untuk segera menyelesaikan pembangunan tersebut,” ujar Dowansiba.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani pun mempertanyakan pembangunan gapura di samping Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Keuangan Papua Barat yang tidak kunjung terselesaikan.
“Dari dinas mana yang bangun gapura masuk, tepatnya di depan pos penjagaan? Apakah tidak bertuan? Mana Kepala Biro Pemerintahan? Waktu pelaksanaannya cukup lama dan tidak selesai, apa masalahnya,” tanya Wagub dalam apel pagi di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (17/3/2025).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pinta Lakotani, segera diselesaikan, karena malu pembangunan gapura ini, tepat di depan Kantor Gubernur untuk melayani masyarakat Papua Barat.
“Pembangunan gapura masuk ini bangun tepat di depan mata Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Kepala Badan Keuangan, kepala-kepala dinas yang urus rakyat satu Papua Barat. Bagaimana mau urus rakyat, yang ada di depan kita saja tidak beres-beres,” ujar Lakotani seraya meminta agar segera diselesaikan.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Papua Barat, Octovianus Mayor mengatakan, pembangunan gapura, sekaligus pintu masuk ke areal Kantor Gubernur akan segera diselesaikan dalam waktu satu minggu ke depan.
Dikatakannya, pekerjaan gapura masuk baru dimulai November 2024, sehingga belum sampai satu tahun.
“Pekerjaan ini di perempatan jalan, sehingga para tukang mengalami kesulitan dan harus berhati-hati agar para pengendara tidak terkena celaka,” kata Mayor yang dihubungi Tabura Pos via ponselnya, Senin (17/3/2025).
Ia mengaku pembangunan gapura ini berada depan Kantor Gubernur, sehingga ketika pimpinan melalui jalur tersebut dan ada antrean kendaraan, tentu akan menanyakan pekerjaan tersebut kenapa tidak cepat diselesaikan.
“Wajar kalau pucuk pimpinan menanyakan hal itu. Kita juga setiap saat dengan tukang sampaikan agar segera diselesaikan, tapi karena lokasinya berada di jalan umum, maka perlu kehati-hatian. Lalu, anggaranya juga belum direalisasikan seluruhnya, baru 80 persen,” rinci Mayor.
Ia menambahkan, pembangunan gapura itu mungkin dalam satu minggu ke depan akan diselesaikan.
Menurutnya, untuk pekerjaan berat sudah diselesaikan, tersisa tahapan finishing dengan melengkapi ukuran Papua dan lampu hias serta pemasangan pintu gerbang.
“Jadi, itu wajar kalau dipertanyakan oleh pucuk pimpinan. Prinsipnya, pembangunan gapura itu akan segera dirampungkan dan saat ini sudah memasuki tahap finishing,” klaim Mayor.
Dirinya menambahkan, gapura ini adalah pintu masuk ke areal Kantor Gubernur Papua Barat, dimana pembangunan gapura ini sekaligus sebagai pintu masuk, karena sesuai pengalaman sebagai Kepala Satpol PP, banyak aktivitas di luar dari jam kantor, maka dibuatlah gapura sebagai pintu masuk.
“Supaya ketika pukul 21.00 WIT ke atas, tidak ada lagi aktivitas masyarakat maupun aktivitas lain yang mengganggu aset-aset di lingkup Pemprov Papua Barat,” pungkas Mayor. [FSM-R1]