Ransiki, TP – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan, dr. Iwan P. Butarbutar tak menapik terkait keluhannya yang diterima Bupati dan Wakil Bupati Mansell, Bernard Mandacan, S.IP dan Mesakh Inyomusi, SE, M.Si, saat melakukan sidak di sejumlah fasilitas kesehatan (Faskes) beberapa waktu lalu.
Terkait tidak adanya ketersediaan air bersih di Pustu Masabui, Butarbutar mengaku, bukanlah hal baru tetapi masalah yang sudah lama dihadapi nakes yang bertugas di Pustus Masabui.
“Masalah di semua Puskesmas, saya sudah laporkan via WhatsApp ke beliau (Bupati Bernard), tinggal bagimana caranya dicarikan solusi,” ucap Butarbutar kepada wartawan usai mengikuti apel gabungan OPD di Halaman Kantor Bupati Mansel, Bukit Boako Ransiki, Senin (17/3).
Ia mengungkapkan, masalah di Faskes bukan saja dihadapi Pustu Masabui tetapi juga Puskesmas Tahota, Isim, Ransiki dan Yamboi Gunung. Cuman kita di Dinas tidak bisa menyusun anggaran hanha untuk masalah sumur, urusan itu ada di PUPR. Kita hanya usulkan tetapi full-up pekerjaan Dinas lain kita tidak diperbolehkan melihat.
Untuk iru, dengan adanya sidak Bupati dan Wakil Bupati Mansel, masalah yang terpendam secara internal di Dinas bisa dilihat secara langsung oleh pimpinan daerah, sehingga bisa dicarikan solusi yang terbaik dalam penyelesaiannya.
Butarbutar membeberkan, persoalan lain yang dihadapi nakes di Puskesmas Tahota, ada pembangunan rumah para medis yang belum layak di tempati tetapi pembayaran atas pekerjaan sudah 100 persen.
“Bupati dan Wakil Bupati bisa turun langsung dan cek, pekerjaan sudah rampung tetapi masih banyak kekurangan,” saran Butarbutar.
Sebaliknya di Pustu Masabui, yang paling urgensi dan dibutuhkan para medis adalah rumah tinggal sehingga mereka bisa tetap berada di tempat untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Yang terjadi selama ini, ada pelayanan tetapi petugas balik ke rumah lebih cepat karena mempertimbangkan tempat yang jauh dari Puskesmas dan akses transportasi yang terbatas sehingga jam pelayanan menjadi terbatas.
Puskesmas Dataran Isim, persoalan yang dihadapi tidak adanya sarana air bersih, nakes yang tidak berada di tempat dan tenaga dokter yang belum terisi di Puskesmas Dataran Isim dan Tahota. Sedangkan, Puskesmas Momiwaren dan Puskesmas Ransiki ada dokter tetapi timbul masalah manajemen, di Puskesmas Neney permasalahan rumah medis yang kurang serta sarana air bersih, di Puskesmas Yamboi masalah yang dihadapi tidak ada dokter, tidak ada rumah medis dan jabatan Kepala Puskesmas yang belum definitif atau masih pejabat sementara.
Terhadap segala persoalan yang dihadapi Puskesmas, Butarbutar menyatakan, akan berkoordinasi dengan Asisten II Setda Kabupaten Mansel sehingga Puskesmas bisa memiliki mata anggaran untuk merekrut dan membiayai tenaga dokter di Puskesmas, masalah lainnya akan dikomunikasikan dengan Bupati Mansel sehingga ada solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Disinggung soal program pemeriksaan kesehatan gratis yang pernah di lauching Dinas Kesehatan, dia mengaku , masih berjalan di Tingkat Puskesmas, hanya saja tidak buming karena kecilnya antusias masyarakat untuk datang ke Puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan.
Untuk menggenjot program tersebut bisa berjalan baik, Dinas Kesehatan bakal menggenjot gerakan promosi kesehatan langsung di lingkungan masyarakat Manokwari Selatan hingga ke pelosok kampung. [BOM-R4]