Manokwari, TP – Puluhan tukang ojek, supir taksi angkutan umum, dan taksi bandara, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, ambil langkah menutup usaha taksi dan ojek online Maxsim yang beroperasi di Manokwari.
Aspirasi itu disampaikan saat menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Bupati Manokwari, Sowi Gunung, Selasa (18/3/2025) siang.
Mereka merasa, kehadiran taksi dan ojek online Maxsim di Manokwari semakin membuat mereka kehilangan penumpang. Padahal, tuntutan kebutuhan hidup termasuk biaya anak sekolah semakin banyak.
“Saya supir taksi angkutan Amban, sekarang sepi penumpang, saya mau makan apa, belum lagi kebutuhan anak sekolah,” ujar seorang supir taksi di hadapan Plt Sekda Manokwari, Harjanto Ombesapu yang menemui mereka.
Tidak hanya karena menggunakan aplikasi, desakan agar taksi dan ojek online Maxim ditutup lantaran harganya lebih murah dibandingkan dengan harga ojek maupun taksi konvensional.
“Kami minta Maxim ditutup. Pemerintah tolong perhatikan kita. Kita mau makan apa,” timpa supir-supir lainnya.
Menanggapi permintaan para supir dalam cuaca panas, Plt Sekda Manokwari, Harjanto Ombesapu, menegaskan, Pemkab Manokwari tidak bisa langsung mengambil langkah untuk menutup Maxim.
Dikatakannya, pengoperasian taksi online Maxsim mendapatkan izin dari pusat. Sehingga, Pemkab Manokwari tidak bisa menena-mena menutupnya.
“Saya tegaskan di forum ini saya tidak bisa sampaikan Maxim tutup. Saya tidak punya hak dan kewenangan. Itu ada ranah dipimpinan,” tegas Ombesapu.
Ombesapu menerangkan, Pemkab Manokwari hanya bisa memberikan solusi agar masalah itu difasilitasi oleh Dinas Perhubungan bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Manokwari.
“Setelah pengurus Organda dilantik bersama Dinas Perhubungan bertemu dan berkoordinasi dengan Maxim seperti bagaimana,” pinta Ombesapu.
Senada disampaikan Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Manokwari, Ronald Sabami.
Dirinya mengungkapkan bahwa kehadiran taksi dan ojek online Maxim di Manokwari sudah pernah dibicarakan. Dirinya menjelaskan, solusi menyiapkan Organda sudah dilakukan. Sekarang ini, regulasi pelantikan pengurus Organda yang baru sedang disiapkan.
“Kita akan menindaklanjuti aspirasi ini. SK untuk Organda sudah disiapkan dan akan segera dilantik. Kita dan Organda nanti mencari solusi,” terangnya.
Dirinya mengimbau kepada para supir taksi, ojek, tidak membuat gerakan tambahan terhadap Maxim yang sedang beroperasi, karena sudah tentu akan berhadapan dengan pihak yang berwajib.
Diberitakan Tabura Pos sebelumnya, Pengelola Maxim Cabang Manokwari, Yudi menegaskan, Maxim berada di belakang ojek konvensional. Maxim juga tidak akan menganggu ojek konvensional.
Maxim Manokwari bahkan membuka diri dan memberikan peluang bagi ojek dan taksi konvensional yang ingin bergabung dengan menggunakan aplikasi, karena Maxim dulunya adalah ojek hanya tambahan aplikasi. [SDR-R4]