Manokwari, TP – Dinas Pariwisata Ekonomi Kreartif dan Kebudayaan (Parekrafbud) Kabupaten Manokwari, terpaksa mengistirahatkan atau merumahkan belasan tenaga non ASN-nya (honorer) untuk sementara waktu.
Kepala Dinas Parekrafbud Kabupaten Manokwari, Immanuel Pangaribuan membenarkan hal tersebut. Dijelaskannya, hal itu diambil untuk kebaikan bersama.
“Iya, untuk sementara kita sampaikan untuk istirahat supaya jangan menjadi beban biaya semakin bertambah semakin menumpuk,” jelas Pangaribuan kepada wartawan di halaman Masjid Ridwanul Bahri Fasharkan, Sabtu (22/3/2025).
Lanjut, Pangaribuan menerangkan, kebijakan itu sudah diterima para tenaga honorer yang terpaksa dirumahkan. Sehingga, mereka bisa mencari kerjaan lain sambil menunggu kejelasan dari pemerintah.
“Agar mereka juga bisa mencari sambilan untuk pendapatan mereka. Karena, sampai saat ini kami belum ada kepastian anggaran untuk honorer mereka itu, sehingga jangan menjadi beban yang menumpuk,” terangnya.
Pangaribuan menambahkan, jumlah honorer di Dinas Pariwisata ada sebanyak 24 orang. Namun, 9 orang bisa lanjut bekerja karena datanya sudah terdaftar di Badan Kepegawaian Negara (BKN) saat mengurus penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Sebanyak 9 tenaga honorer yang bekerja kembali, sambung Pangaribuan, kemudian menjadi tanggung jawab bidang masing-masing.
“Sisanya (15 red) itu yang kita istirahatkan dulu. Mereka ke kantor kan juga perlu biaya untuk mobilitas, ongkos. Kami merasa kasihan karena sampai sekarang belum ada kepastian honor mereka,” pungkasnya.
Kepala Dinas Parekrafbud ini bersyukur, karena kebijakan disertai penjelasan itu dipahami oleh para tenaga honorer yang harus dirumahkan.
“Kita tentu kasihan sama mereka karena belum pernah gajian, sehingga kita ambil kebijakan ini dan mereka menerima. Kalau sudah ada kepastian anggaran baru kita hubungi lagi,” pungkasnya. [SDR-R4]